Ingin Jadikan Sungai Deli Kawasan Wisata Air

Kamis, 20 November 2014 - 13:17 WIB
Ingin Jadikan Sungai Deli Kawasan Wisata Air
Ingin Jadikan Sungai Deli Kawasan Wisata Air
A A A
Sungai Deli selama ini dikenal jorok karena banyak tumpukan sampah. Nama Sungai Deli pun selama ini lebih banyak mencuat ketika Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun terendam banjir akibat air sungai meluap.

Tapi mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Sungai Deli ternyata sangat berpotensi dijadikan kawasan wisata air di Kota Medan. Ada banyak lokasi menarik di sepanjang aliran sungai itu yang berpotensi dijadikan taman dan menambah daya tarik sungai tersebut. Potensi luar biasa ini didapat Konsorsium Peduli Sungai Deli setelah beberapa kali terjun ke sungai tersebut.

Konsorsium Peduli Sungai Deli selama ini aktif membersihkan aliran sungai dan berupaya mengedukasi masyarakat sekitar agar sama-sama menjaga kebersihan sungai. Kini, Konsorsium Peduli Sungai Deli berambisi mengangkat citra Sungai Deli menjadi wisata air Kota Medan.

Konsorsium Peduli Sungai Deli dibentuk pada 25 Oktober 2014, beranggotakan sejumlah organisasi, di antaranya Ikatan Alumni Al Kautsar, Badan Koordinasi Kesejahteraan Kegiatan Sosial (BK3S), Laskar Bocah Sungai Deli, Ikatan Mahasiswa Teknik Planologi ITM, Bumi Outdoor, Ancol Arung Jeram, Grand Shavire, Mihin Lanka, dan Taman Edukasi Avros.

“Sejak dibentuk 25 Oktober lalu, hingga saat ini Konsorsium Peduli Sungai Deli telah membersihkan sampah yang terdapat di aliran Sungai Deli setiap hari. Target jangka pendek, kami ingin menjaga kebersihan Sungai Deli dan mengedukasi masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan sungai bersamasama. Target jangka panjang, kami berencana menjadikan aliran Sungai Deli menjadi kawasan wisata, dan kami optimistis bisa mewujudkan itu,” ungkap Ketua Konsorsium Peduli Sungai Deli, Muhammad Azmy, kemarin.

Bukan tanpa alasan dia menilai Sungai Deli sangat berpotensi dijadikan kawasan wisata air. Berdasarkan penelusuran mereka setelah berulang kali membersihkan aliran sungai dari hulu hingga hilir sepanjang 34 kilometer, banyak tempat yang sangat menarik untuk dijadikan lokasi wisata. “Ada banyak spot menarik yang belum pernah kita lihat sama sekali kalau kita tidak turun langsung ke Sungai Deli tersebut,” ungkapnya.

Walau terlihat kumuh dan di pinggir sungai masih banyak terdapat tumpukan sampah, Konsorsium Peduli Sungai Peduli sudah memiliki beberapa ide untuk mengubah citra Sungai Deli menjadi lebih menarik dan disukai wisatawan. Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan mimpi tersebut, Konsorsium Peduli Sungai Deli telah membeli sejumlah peralatan berupa empat perahu karet dan satu unit perahu bermesin serta peralatan lain.

“Dengan seluruh armada yang telah dimiliki tersebut, Konsorsium Peduli Sungai Deli membersihkan aliran Sungai Deli setiap hari, dan bukan sekadar di saat ada peringatan tertentu saja. Setidaknya, kami telah membersihkan pepohonan seperti bambu yang melintang di kawasan Sungai Deli sepanjang tiga kilometer. Hal itu untuk memudahkan akses jalan di aliran sungai tersebut,” ungkapnya.

Walau hanya dengan armada air seadanya, seperti perahu karet bermesin, Konsorsium Peduli Sungai Deli sangat yakin bisa mengubah citra Sungai Deli menjadi kawasan wisata baru. Apalagi saat ini sudah ada sejumlah masyarakat yang berkeinginan ikut rafting mengitari Sungai Deli bersama mereka.

“Kami sudah melakukan survei, jarak tempuh dari hulu hingga hilir Sungai Deli mencapai 1,5 jam menggunakan perahu bermesin. Kami yakin, kalau Sungai Deli sudah tertata, masyarakat yang menetap di kawasan sungai pun mau memperindah rumahnya dengan menanam tanaman hias di rumahnya. Makanya itu akan menjadi nilai jual yang sangat menarik,” ujar pemilik Grand Shapire Tour and Travel ini.

Dicky Irawan
Medan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8883 seconds (0.1#10.140)