Ketahanan Pangan Boyolali Terbaik Se-Jateng
A
A
A
BOYOLALI - Kabupaten Boyolali terpilih sebagai yang terbaik dalam bidang ketahanan pangan tingkat Provinsi Jawa Tengah, sehingga berhak mendapatkan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara.
Acara penerimaan penghargaan itu dilakukan di Kabupaten Grobogan, Selasa (18/11). Menurut Kepala Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Kabupaten Boyolali, Juwaris, daerahnya berhasil menempati peringkat pertama Adi Karya Pangan Nusantara 2014 karena memiliki komitmen terkait kebijakan serta segala kegiatan ketahanan pangan.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam ketahanan pangan tersebut di antaranya, kebijakan Bupati Seno Samodro untuk mempertahankan lahan pertanian ber-kelanjutan. Di mana lahan pertanian irigasi teknis tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan sektor lain.
“Dan pembebasan pajak bagi pemilik lahan pertanian yang luasnya di bawah 5.000 meter persegi,” ujarnya, Selasa (18/11). Pada bidang pemasaran dan distribusi pangan lokal, kata Juwaris, ke depan ada semacam kewajiban pasar modern untuk menampung produk pangan lokal. Sekarang hal itu sedang dirintis oleh Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali.
Di bidang pengawasan makanan yang beredar, Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan melakukan pengawasan cukup ketat terhadap makanan olahan, mulai dari produksi hingga pemasarannya. “Langkah ini dimaksudkan agar makanan yang beredar dan dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat dan tidak mengandung zat yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat,” kata Juwaris. Dengan status sebagai yang terbaik di Jateng, Boyolali berhak mewakili untuk tingkat nasional.
Penilaian di tingkat nasional, daerah berjuluk Kota Susu ini akan bersaing dengan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Bupati Seno Samodro mengatakan, pihaknya terus komitmen di bidang ketahanan pangan sehingga Kabupaten Boyolali diharapkan berhasil mendapatkan peringkat I tingkat nasional.
Ant
Acara penerimaan penghargaan itu dilakukan di Kabupaten Grobogan, Selasa (18/11). Menurut Kepala Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Kabupaten Boyolali, Juwaris, daerahnya berhasil menempati peringkat pertama Adi Karya Pangan Nusantara 2014 karena memiliki komitmen terkait kebijakan serta segala kegiatan ketahanan pangan.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam ketahanan pangan tersebut di antaranya, kebijakan Bupati Seno Samodro untuk mempertahankan lahan pertanian ber-kelanjutan. Di mana lahan pertanian irigasi teknis tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan sektor lain.
“Dan pembebasan pajak bagi pemilik lahan pertanian yang luasnya di bawah 5.000 meter persegi,” ujarnya, Selasa (18/11). Pada bidang pemasaran dan distribusi pangan lokal, kata Juwaris, ke depan ada semacam kewajiban pasar modern untuk menampung produk pangan lokal. Sekarang hal itu sedang dirintis oleh Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali.
Di bidang pengawasan makanan yang beredar, Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan melakukan pengawasan cukup ketat terhadap makanan olahan, mulai dari produksi hingga pemasarannya. “Langkah ini dimaksudkan agar makanan yang beredar dan dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat dan tidak mengandung zat yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat,” kata Juwaris. Dengan status sebagai yang terbaik di Jateng, Boyolali berhak mewakili untuk tingkat nasional.
Penilaian di tingkat nasional, daerah berjuluk Kota Susu ini akan bersaing dengan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Bupati Seno Samodro mengatakan, pihaknya terus komitmen di bidang ketahanan pangan sehingga Kabupaten Boyolali diharapkan berhasil mendapatkan peringkat I tingkat nasional.
Ant
(ars)