Polisi Pukul Demonstran BBM di Manado
A
A
A
MANADO - Kasus pemukulan demonstran penolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Dua demonstran yang menjadi korban adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Niklaf Hayati dan Saharuddin Tukuboya.
"Kedua teman kami itu ditonjok oleh salah seorang polisi dan mengenai mukanya. Ini sudah kelewatan, padahal kami tidak melakukan aksi anarkis, jalan pun kami tidak tutup. Tapi entah kenapa polisi tiba-tiba menyerang," ujar Dianstro Pangkey, salah seorang mahasiswa, Rabu (19/11/2014).
Saharuddin, kata dia, mengalami luka memar di pelipis kiri. "Kalau Saharuddin saya lihat langsung tepat di depan mata saya, dipukul. Sementara Niklaf saya hanya lihat dari jauh," terangnya.
Tidak hanya itu, kata dia, mikrofon pun yang dipakai (mahasiswa) untuk aksi pencabutan harga BBM, diinjak oleh salah satu polisi.
"Polisi seharusnya melindungi, bukan melakukan aksi memalukan seperti ini. Ini sudah keterlaluan dan bukan tidak mungkin kami akan menuntuk oknum polisi tersebut. Kami kan ada izin orasi dari pihak fakultas, bukan seenaknya turun ke jalan menyampaikan aspirasi kami," tegasnya.
Pantauan di tempat kejadian, mahasiswa Unsrat membubarkan diri sebab polisi mengeluarkan tembakan gas air mata. Selain itu, saat ini Manado diguyur hujan deras.
"Kedua teman kami itu ditonjok oleh salah seorang polisi dan mengenai mukanya. Ini sudah kelewatan, padahal kami tidak melakukan aksi anarkis, jalan pun kami tidak tutup. Tapi entah kenapa polisi tiba-tiba menyerang," ujar Dianstro Pangkey, salah seorang mahasiswa, Rabu (19/11/2014).
Saharuddin, kata dia, mengalami luka memar di pelipis kiri. "Kalau Saharuddin saya lihat langsung tepat di depan mata saya, dipukul. Sementara Niklaf saya hanya lihat dari jauh," terangnya.
Tidak hanya itu, kata dia, mikrofon pun yang dipakai (mahasiswa) untuk aksi pencabutan harga BBM, diinjak oleh salah satu polisi.
"Polisi seharusnya melindungi, bukan melakukan aksi memalukan seperti ini. Ini sudah keterlaluan dan bukan tidak mungkin kami akan menuntuk oknum polisi tersebut. Kami kan ada izin orasi dari pihak fakultas, bukan seenaknya turun ke jalan menyampaikan aspirasi kami," tegasnya.
Pantauan di tempat kejadian, mahasiswa Unsrat membubarkan diri sebab polisi mengeluarkan tembakan gas air mata. Selain itu, saat ini Manado diguyur hujan deras.
(zik)