Professor Marwan Mas Dukung Gerakan Mahasiswa di Makassar

Rabu, 19 November 2014 - 04:57 WIB
Professor Marwan Mas...
Professor Marwan Mas Dukung Gerakan Mahasiswa di Makassar
A A A
MAKASSAR - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Makassar, Sulawesi Selatan, mendapat dukungan dari Professor Marwan Mas. Menurut sang professor, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bebal.

"Presiden Jokowi tidak mau mendengar suara mahasiswa, karena mungkin dianggap tidak mendukungnya dulu saat pilpres, sehingga apapun reaksi keras mahasiswa tidak ada pengaruhnya bagi Jokowi," kata Marwan Mas, Selasa (18/11/2014).

Ditambahkan dia, aksi mahasiswa di Makassar pra dan pasca gejolak BBM itu perlu dihargai, sebagai semangat jiwa muda. Hal ini sudah sangat langka saat ini, dan patut diapresiasi.

Namun begitu, professor Marwan meminta kepada mahasiswa yang memblokir jalan agar membuka separuh jalan bagi pengendara yang ingin melintas. Sehingga, aktivitas masyarakat juga tidak terganggu dan tidak perlu bentrok dengan polisi.

"Biar kita lihat sejauhmana langkah pemerintah menolong rakyat yang terimbas oleh naiknya harga BBM dengan ikut melambungnya harga bahan pokok rakyat," ungkap Guru Besar Bosowa 45 ini.

Dijelaskan, dampak kenaikan BBM adalah kemiskinan akan terus bertambah, sebab pemberian tiga kartu sakti Presiden Jokowi dinilai tidak akan menambah daya beli rakyat miskin. Rakyat butuh makan, bukan kartu.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa di sejumlah titik, di Kota Makassar diwarnai dengan menutup jalan, membakar ban bekas, dan bentrok dengan anggota kepolisian. Tiga unit motor mahasiswa juga dibakar.

Hingga malam ini, aksi unjuk rasa masih mewarnai jalan-jalan protokoler, seperti di depan Kampus Unhas, Kampus UMI, UNM, Unismuh, UIT, dan beberapa kampus lainnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7252 seconds (0.1#10.140)