Tuntut Batalkan Kenaikan BBM, Demo LMND Dibubarkan
A
A
A
MANADO - Aparat kepolisian Manado membubarkan paksa aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan puluhan aktivis Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kota Manado.
Aksi mahasiswa ini dilakukan, di kawasan pertigaan bahu Manado, tepatnya di depan Patung Wolter Monginsidi. Dalam aksinya, mereka membentuk lingkaran, dan membakar ban bekas, sambil menggelar orasi menolak kenaikan harga BBM.
Para aktivis mahasiswa menganggap kebijakan pemerintah semakin menyengsarakan rakyat, karena akan diikuti kenaikan seluruh harga barang dan jasa. Mereka mendesak, pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM sebesar Rp2000.
Akibat aksi ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan parah. Karena dianggap mengganggu ketertiban umum, massa akhirnya dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian bersenjatakan lengkap.
Petugas polisi kemudian mendorong kerumunan mahasiswa, dan menggiring mereka kembali ke kampus Fisip Unsrat yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi demo.
Sejumlah mahasiswa sempat melakukan perlawanan, sehingga nyaris terjadi bentrokan. Massa akhirnya mengalah setelah petugas mengancam akan menembakkan gas air mata. Sambil terus berorasi, massa pun kembali ke kampus untuk melanjutkan aksinya.
Aksi mahasiswa ini dilakukan, di kawasan pertigaan bahu Manado, tepatnya di depan Patung Wolter Monginsidi. Dalam aksinya, mereka membentuk lingkaran, dan membakar ban bekas, sambil menggelar orasi menolak kenaikan harga BBM.
Para aktivis mahasiswa menganggap kebijakan pemerintah semakin menyengsarakan rakyat, karena akan diikuti kenaikan seluruh harga barang dan jasa. Mereka mendesak, pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM sebesar Rp2000.
Akibat aksi ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan parah. Karena dianggap mengganggu ketertiban umum, massa akhirnya dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian bersenjatakan lengkap.
Petugas polisi kemudian mendorong kerumunan mahasiswa, dan menggiring mereka kembali ke kampus Fisip Unsrat yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi demo.
Sejumlah mahasiswa sempat melakukan perlawanan, sehingga nyaris terjadi bentrokan. Massa akhirnya mengalah setelah petugas mengancam akan menembakkan gas air mata. Sambil terus berorasi, massa pun kembali ke kampus untuk melanjutkan aksinya.
(san)