Pertamina Balongan Gagas Program Bank Sampah
A
A
A
INDRAMAYU - Permasalahan pengelolaan sampah merupakan salah satu problem besar yang dihadapai oleh Negara kita. Tercatat hingga 2014 ini, jumlah volume sampah di Indonesia diprediksi mencapai 130.000 ton/hari.
Hampir 15% di antaranya merupakan sampah plastik yang jika tidak diolah dengan sistem pembuangan yang baik akan mengendap di dalam bumi hingga ratusan tahun.
Menyikapi hal tersebut, Pertamina Refinery Unit (RU VI) Balongan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menggagas program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sampah.
Program ini dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama Gedung Bank Sampah Desa Sukareja di Balai Desa Sukareja, Kecamatan Balongan, Selasa (18/11/2014).
Program Bank Sampah ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi sampah-sampah domestik yang dihasilkan rumah tangga sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat desa.
Sampah yang selama ini dibuang begitu saja,dapat menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam mengisi waktu luang sekaligus menjadi pundi-pundi rupiah, apabila dijalani dengan serius.
General Affairs Manager RU VI Balongan, Hendra T.P. Nasution mengatakan prinsip dasar pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah harus diawali oleh perubahan cara kita memandang dan memperlakukan sampah.
"Sudah saatnya kita memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak dibuang percuma," tambah Hendra.
Sementara itu, sekretaris daerah kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar menambahkan, semua program lingkungan harus terus dilakukan. Apalagi Desa Sukareja merupakan desa yang berada di ring I kilang Balongan.
"Pemanfaatan potensi lokal juga harus dilakukan agar dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar," kata dia.
Hampir 15% di antaranya merupakan sampah plastik yang jika tidak diolah dengan sistem pembuangan yang baik akan mengendap di dalam bumi hingga ratusan tahun.
Menyikapi hal tersebut, Pertamina Refinery Unit (RU VI) Balongan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menggagas program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sampah.
Program ini dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama Gedung Bank Sampah Desa Sukareja di Balai Desa Sukareja, Kecamatan Balongan, Selasa (18/11/2014).
Program Bank Sampah ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi sampah-sampah domestik yang dihasilkan rumah tangga sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat desa.
Sampah yang selama ini dibuang begitu saja,dapat menjadi alternatif baru bagi masyarakat dalam mengisi waktu luang sekaligus menjadi pundi-pundi rupiah, apabila dijalani dengan serius.
General Affairs Manager RU VI Balongan, Hendra T.P. Nasution mengatakan prinsip dasar pengelolaan sampah yang ramah lingkungan adalah harus diawali oleh perubahan cara kita memandang dan memperlakukan sampah.
"Sudah saatnya kita memandang sampah punya nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak dibuang percuma," tambah Hendra.
Sementara itu, sekretaris daerah kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar menambahkan, semua program lingkungan harus terus dilakukan. Apalagi Desa Sukareja merupakan desa yang berada di ring I kilang Balongan.
"Pemanfaatan potensi lokal juga harus dilakukan agar dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar," kata dia.
(lis)