BBM Naik, Warga Yogyakarta Cairkan Dana PSKS
A
A
A
YOGYAKARTA - Kantor Pos Besar Yogyakarta mulai menyalurkan bantuan untuk masyarakat miskin di Kota Yogyakarta. Bantuan serupa BLSM itu diberi nama Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dengan besaran Rp400 ribu untuk dua bulan, yakni November-Desember.
Kepala Kantor Pos Yogyakarta Acmad Chaerul Hadi mengatakan, pada hari pertama PKSK disalurkan untuk 127 penerima di Kelurahan Ngupasan. Bantuan akan terus disalurkan secara bergiliran untuk warga Kota Yogyakarta, hingga 26 November mendatang.
“Ini program baru yang instruksinya baru kami terima hari ini dan langsung kita salurkan. Warga di Kelurahan Ngupasan menjadi penerima pertama, jumlahnya 127. Masing-masing mendapatkan Rp400 ribu,” ucap Chaerul, Selasa (18/11/2014).
Menurut dia, jumlah penerima PSKS hampir sama dengan jumlah tahun saat saat BLSM digulirkan. Dari 103 ribu lebih penerima di DIY, 15.979, di antaranya adalah penerima di Kota Yogyakarta. Mereka secara bergantian akan mencairkan bantuan dari pemerintah pasca kenaikan BBM.
“Sementara untuk Kota Yogyakarta dulu, setelah itu baru ditingkat kabupaten. Pencairannya masih sama di kantor pos cabang, kemudian kita juga akan menggunakan komunitas, seperti di kecamatan dan kelurahan yang memungkinkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, persyaratan pencairan PSKS juga tak jauh berbeda. Calon penerima diharuskan membawa KPS dan data diri. Yang berhak mencairkan bantuan tersebut adalah yang tercantum dalam KPS yang dibawanya. “Untuk kota, pencairan akan berlangsung selama sepekan ini,” ungkapnya.
Kendati begitu, dia mengimbau penerima tidak khawatir, sebab dana yang disalurkan tidak akan hilang. Jika belum sempat mencairkan hingga batas waktu yang ditentukan, penerima masih memiliki kesempatan untuk mencairkan haknya tersebut, hingga 2015 mendatang.
Disinggung terkait pergantian kartu KPS, Chaerul mengaku belum tahu. Hingga kini, belum ada informasi terkait pergantian kartu tersebut. Hanya untuk sementara ini, penerima membawa KPS dan menerima haknya. Setelah itu, kartu akan kembali dibawa pemiliknya.
Lantaran program ini merupakan program simpanan, maka harapannya penerima tidak mencairkan seluruh uang yang menjadi haknya. Akan tetapi menyimpan sisa dana yang dicairkan.
“Ada yang mencairkan Rp300 ribu, ada yang Rp200 ribu, sisanya disimpan dalam rekening yang sudah disiapkan,” tambahnya.
Emy Susilawati (77), warga Ketandan mengaku, dirinya sangat senang meneima bantuan dari pemerintah. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena dirinya sudah tidak bekerja lagi.
“Sudah tua tidak bekerja. Tapi saya senang mendapat bantuan dari pemerintah. Terima kasih banyak,” tukasnya.
Kepala Kantor Pos Yogyakarta Acmad Chaerul Hadi mengatakan, pada hari pertama PKSK disalurkan untuk 127 penerima di Kelurahan Ngupasan. Bantuan akan terus disalurkan secara bergiliran untuk warga Kota Yogyakarta, hingga 26 November mendatang.
“Ini program baru yang instruksinya baru kami terima hari ini dan langsung kita salurkan. Warga di Kelurahan Ngupasan menjadi penerima pertama, jumlahnya 127. Masing-masing mendapatkan Rp400 ribu,” ucap Chaerul, Selasa (18/11/2014).
Menurut dia, jumlah penerima PSKS hampir sama dengan jumlah tahun saat saat BLSM digulirkan. Dari 103 ribu lebih penerima di DIY, 15.979, di antaranya adalah penerima di Kota Yogyakarta. Mereka secara bergantian akan mencairkan bantuan dari pemerintah pasca kenaikan BBM.
“Sementara untuk Kota Yogyakarta dulu, setelah itu baru ditingkat kabupaten. Pencairannya masih sama di kantor pos cabang, kemudian kita juga akan menggunakan komunitas, seperti di kecamatan dan kelurahan yang memungkinkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, persyaratan pencairan PSKS juga tak jauh berbeda. Calon penerima diharuskan membawa KPS dan data diri. Yang berhak mencairkan bantuan tersebut adalah yang tercantum dalam KPS yang dibawanya. “Untuk kota, pencairan akan berlangsung selama sepekan ini,” ungkapnya.
Kendati begitu, dia mengimbau penerima tidak khawatir, sebab dana yang disalurkan tidak akan hilang. Jika belum sempat mencairkan hingga batas waktu yang ditentukan, penerima masih memiliki kesempatan untuk mencairkan haknya tersebut, hingga 2015 mendatang.
Disinggung terkait pergantian kartu KPS, Chaerul mengaku belum tahu. Hingga kini, belum ada informasi terkait pergantian kartu tersebut. Hanya untuk sementara ini, penerima membawa KPS dan menerima haknya. Setelah itu, kartu akan kembali dibawa pemiliknya.
Lantaran program ini merupakan program simpanan, maka harapannya penerima tidak mencairkan seluruh uang yang menjadi haknya. Akan tetapi menyimpan sisa dana yang dicairkan.
“Ada yang mencairkan Rp300 ribu, ada yang Rp200 ribu, sisanya disimpan dalam rekening yang sudah disiapkan,” tambahnya.
Emy Susilawati (77), warga Ketandan mengaku, dirinya sangat senang meneima bantuan dari pemerintah. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena dirinya sudah tidak bekerja lagi.
“Sudah tua tidak bekerja. Tapi saya senang mendapat bantuan dari pemerintah. Terima kasih banyak,” tukasnya.
(san)