Gempa Bumi, Sekolah di Manado Pulangkan Siswa
A
A
A
MANADO - Gempa bumi yang melanda Kota Manado hari ini berkekuatan 7,3 skala richter. Gempa besar itu sanggup menggoyang Jembatan Soekarno, di Pelabuhan Manado, dan memicu terjadinya tsunami.
Hingga kini, cuaca di Kota Manado masih belum normal. Usai gempa, kini Kota Manado diguyur hujan deras disertai angin kencang. Khawatir terjadinya bencana yang lebih besar, pihak sekolah pun memulangkan para siswanya.
"Kami masih takut," kata Nindy Paputungan, warga Sario, Manado, ketika ditemui wartawan, Sabtu (15/11/2014).
Senada diungkapkan Viny, warga lainnya. Dia mengaku, cuaca masih belum bersahabat di Manado. Kendati sudah ada pernyataan aman dari BMKG, warga masih resah jika melihat hujan deras disertai angin yang terjadi.
"Walau BMKG dan BNPBD sudah menyatakan status aman, tapi kami masih takut masuk rumah. Gempa di luar prediksi manusia. Karena itu, kami lebih baik mencegah daripada nantinya terjadi apa-apa," terangnya.
Sebelumnya, Prakirawan Gempa Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut Nur Fitriani mengatakan, masyarakat harus tetap wasapada walau gempa sudah melewati masa kritis.
"Saat ini, kami masih terus melakukan pantauan. Update terbaru akan terus kami informasikan 60 menit ke depan. Karena itu, warga yang beraktivitas di dalam, maupun luar ruangan tetap wasapada," tukasnya.
Hingga kini, cuaca di Kota Manado masih belum normal. Usai gempa, kini Kota Manado diguyur hujan deras disertai angin kencang. Khawatir terjadinya bencana yang lebih besar, pihak sekolah pun memulangkan para siswanya.
"Kami masih takut," kata Nindy Paputungan, warga Sario, Manado, ketika ditemui wartawan, Sabtu (15/11/2014).
Senada diungkapkan Viny, warga lainnya. Dia mengaku, cuaca masih belum bersahabat di Manado. Kendati sudah ada pernyataan aman dari BMKG, warga masih resah jika melihat hujan deras disertai angin yang terjadi.
"Walau BMKG dan BNPBD sudah menyatakan status aman, tapi kami masih takut masuk rumah. Gempa di luar prediksi manusia. Karena itu, kami lebih baik mencegah daripada nantinya terjadi apa-apa," terangnya.
Sebelumnya, Prakirawan Gempa Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut Nur Fitriani mengatakan, masyarakat harus tetap wasapada walau gempa sudah melewati masa kritis.
"Saat ini, kami masih terus melakukan pantauan. Update terbaru akan terus kami informasikan 60 menit ke depan. Karena itu, warga yang beraktivitas di dalam, maupun luar ruangan tetap wasapada," tukasnya.
(san)