3 Kelurahan di Kota Lubuklinggau Masuk Kategori Miskin
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau menyatakan, tiga kelurahan di Kota Lubuklinggau masuk kategori miskin, jika dilihat dari pendapatan per bulan daerah itu yang hanya Rp362.000.000.
"Tiga kelurahan kategori miskin itu meliputi Kelurahan Rahma, di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kelurahan Belalau II di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, dan Kelurahan Air Kati di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Kadistanak) Kota Lubuklinggau Trisman Nazarudin, kepada wartawan, Jumat (14/11/2014).
Ditambahkan dia, tantangan terbesar pemerintah adalah meningkatkan pendapatan masyarakat di tiga kelurahan itu. Salah satunya adalah dengan meluncurkan bantuan budidaya ikan, berupa bantuan kolam dan bibit ikan lele.
"Tahun ini, sedikitnya 58 kepala keluarga mendapatkan bantuan kolam, terpal berikut bibit ikan lele. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat Kelurahan Rahma," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan alat pengelolaan ikan lele agar hasilnya dapat dijual dengan harga lebih tinggi. Sehingga, hasil perikanan yang diperoleh menjadi meningkat. Terkait itu, pihaknya juga telah mengajukan bantuan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
"Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan berupa alat pengasap ikan lele, dan depo kuliner ikan lele. Insya Allah, Maret 2015, kami akan membangun gedungnya, dan alatnya sudah dapat dimanfaatkan," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk warga di Kelurahan Rahma akan dibantu empat alat dan satu gedung. Mereka akan dibentuk per kelompok, dan masing-masing kelompok akan diberi dua alat pengasap dan depo kuliner ikan lele.
"Sehingga, ketika mendapatkan hasil, warga langsung mengelola hasil panen ikan lele untuk dijadikan kuliner. Kami berharap, bantuan dan program ini dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatan mereka. Sehingga tidak ada lagi masyarakat dengan pendapatan kategori rendah," ungkap Trisman.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau M Yusri Daud menjelaskan, pihak eksekutif bisa melakukan langkah-langkah meningkatkan pendapatan di tiga kelurahan tersebut dengan melihat potensi masing-masing daerah.
"Nah, program ikan lele sangat baik. Karena tidak dibutuhkan biaya yang besar dan hasilnya cukup meningkatkan pendapatan masyarakat," ungkapnya setuju.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, pengembangan program peningkatan pendapatan tidak hanya dari sektor perikanan, tetapi potensi lainnya dengan catatan, mudah dijangkau masyarakat, dan memberikan nilai tambah, seperti Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Tiga kelurahan kategori miskin itu meliputi Kelurahan Rahma, di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kelurahan Belalau II di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, dan Kelurahan Air Kati di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Kadistanak) Kota Lubuklinggau Trisman Nazarudin, kepada wartawan, Jumat (14/11/2014).
Ditambahkan dia, tantangan terbesar pemerintah adalah meningkatkan pendapatan masyarakat di tiga kelurahan itu. Salah satunya adalah dengan meluncurkan bantuan budidaya ikan, berupa bantuan kolam dan bibit ikan lele.
"Tahun ini, sedikitnya 58 kepala keluarga mendapatkan bantuan kolam, terpal berikut bibit ikan lele. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat Kelurahan Rahma," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan alat pengelolaan ikan lele agar hasilnya dapat dijual dengan harga lebih tinggi. Sehingga, hasil perikanan yang diperoleh menjadi meningkat. Terkait itu, pihaknya juga telah mengajukan bantuan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
"Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan berupa alat pengasap ikan lele, dan depo kuliner ikan lele. Insya Allah, Maret 2015, kami akan membangun gedungnya, dan alatnya sudah dapat dimanfaatkan," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk warga di Kelurahan Rahma akan dibantu empat alat dan satu gedung. Mereka akan dibentuk per kelompok, dan masing-masing kelompok akan diberi dua alat pengasap dan depo kuliner ikan lele.
"Sehingga, ketika mendapatkan hasil, warga langsung mengelola hasil panen ikan lele untuk dijadikan kuliner. Kami berharap, bantuan dan program ini dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatan mereka. Sehingga tidak ada lagi masyarakat dengan pendapatan kategori rendah," ungkap Trisman.
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau M Yusri Daud menjelaskan, pihak eksekutif bisa melakukan langkah-langkah meningkatkan pendapatan di tiga kelurahan tersebut dengan melihat potensi masing-masing daerah.
"Nah, program ikan lele sangat baik. Karena tidak dibutuhkan biaya yang besar dan hasilnya cukup meningkatkan pendapatan masyarakat," ungkapnya setuju.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, pengembangan program peningkatan pendapatan tidak hanya dari sektor perikanan, tetapi potensi lainnya dengan catatan, mudah dijangkau masyarakat, dan memberikan nilai tambah, seperti Usaha Kecil Menengah (UKM).
(san)