Bukan Sekadar Menghibur, tapi Juga Beramal

Jum'at, 14 November 2014 - 11:34 WIB
Bukan Sekadar Menghibur,...
Bukan Sekadar Menghibur, tapi Juga Beramal
A A A
Penggemar sulap (magic ) di Kota Semarang mulai berkembang pesat. Mereka awalnya terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil.

Dari belasan kelompok itu, saat ini terwadahi dalam Semarang Magic Community (SMG). Mereka berkumpul tidak hanya berbagi ilmu, tapi juga melakukan aksi relawanan kepada mereka yang membutuhkan. Humas Semarang Magic Community Aditya Agung mengatakan komunitas ini dirikan pada 2010. Saat itu mencoba menggabungkan beberapa komunitas kecil yang ada.

“Saat itu anggotanya sekitar 50-an orang, saat anggotanya sekitar 70-an orang,” ucapnya di Semarang kemarin. Banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas sulap ini, di antaranya mengadakan kopi darat rutin, berkumpul dengan mengundang pesulap terkenal, memberikan berbagai santunan, bahkan memberikan hiburan sekaligus ketakjuban-ketakjuban di panti asuhan, pasien rumah sakit, dan lain sebagainya.

“Banyak kegiatan yang diselenggarakan ketika kami berkumpul-kumpul,” ucap Aditya. Meskipun anggota SMC ini mencapai puluhan, kemampuan khususnya (spesialis) berbeda-beda karena ilmu magic ini alirannya bermacammacam, di antaranya mentalis, ilusionis, kabaret, close up, dan sebagainya.

“Dengan kemampuan yang berbeda-beda itu, kami bisa saling berbagi pengetahuan dan jurus-jurus sulap yang dimiliki. Kami juga biasa saling berbagi pekerjaan,” ujar alumnus Undip Semarang ini. Pegiat komunitas ini dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia, mulai dari anak SD sampai yang sudah berusia 40-an tahun. Para anggotanya belajar magic ini dengan berbagai cara, mulai autodidak, kursus, hingga sekolah khusus sulap.

“Tapi rata-rata mereka belajar sulap ini awalnya autodidak karena memang sudah menjadi hobi,” ujar Aditya. Pada prinsipnya komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Para anggota komunitas ini juga sangat menghargai apabila ada yang ingin bersungguh-sungguh belajar sulap. Aditya melihat geliat warga Kota Semarang yang tertarik dalam bidang magic ini semakin banyak.

“Pada prinsipnya kami siap berbagi ilmu,” ucapnya. Aditya menjelaskan, dasar ilmu magic ini sebenarnya mudah, untuk memperlajarinya tidak butuh waktu lama. Hal yang paling dibutuhkan adalah keseriusan dalam mempelajari dan mempraktikkan hal tersebut.

Pengetahuan pendukung lainnya, seperti penguasaan vokal, penguasaan psikologi penonton, sampai penguasaan panggung bisa menyusul. Keterampilan magic ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti untuk hiburan, pendidikan, hipnotis, dan sebagainya.

“Para guru saat ini juga sudah banyak yang mulai belajar sulap karena bisa digunakan untuk memantik siswa belajar agar tidak cepat bosan saat kegiatan belajar mengajar,” katanya. Bagi Aditya, ada rasa kepuasan tersendiri ketika bisa membuat penonton takjub ketika pentas.

“Ya , meskipun bermain sulap saat ini sudah mulai mendatangkan materi, tapi bagi saya hal yang terpenting adalah mendapatkan kepuasan,” ucapnya.

Amin Fauzi
Kota Semarang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1895 seconds (0.1#10.140)