Pemprov Terus Upayakan Abdul Rozak Jadi Pahlawan Nasional
A
A
A
PALEMBANG - Upaya pemerintah Provinsi Sumsel untuk menam bah jumlah pahlawan asal Sumsel masih belum berhasil. Hingga kini, baru dua pejuang dari provinsi ini yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional, yakni Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan Adenan Kapau (AK) Gani.
Gubenur Sumsel Alex Noer din mengatakan, Pemprov Sumsel telah lama mengajukan Abdul Ro zak sebagai pahlawan nasional kepada pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum dipenu hi. “Kita tidak ingin usulan kita itu tidak digubris. Makanya, kita lakukan pengajuan yang baru. Kita lihat bagaimana nantinya,” ujar Alex seusai upacara peringat an ke-69 Hari Pahlawan di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) kemarin.
Pemprov Sumsel sudah mengusulkan Abdul Rozak menjadi pahlawan nasional sejak 2007 lalu. Selain pejuang yang namanya diabadikan sebagai nama jalan ini, Pemprov juga telah mengajukan HBR Motik (orang tua pe ngusaha Dewi Motik dan Chandra Motik) sebagai pahlawan. Namun, belum berhasil. Abdul Rozak dilahirkan di Dusun Rasuan Marga Madang Suku I, Ogan Komering Ulu, pada 5 September 1891.
Abdul Rozak adalah Residen (penguasa) Palembang yang mulai menjabat sejak 1 Januari 1947 menggantikan M Isa yang ditunjuk menjadi Gubernur Muda Sumsel. Almarhum Djohan Hanafiah dalam tulisannya di sebuah media online menyebut, Abdul Rozak pejuang yang berperan dalam mempertahan kan kemerdekaan Indonesia. Dia memindahkan pusat pemerintahan keresidenan Palembang ke Lahat. Di bawah kepemimpinan Abdul Rozak, Keresi denan Palembang terus diperta hankan, meskipun Gubernur Muda Sumatra Selatan Dr. Muhammad Isa ditangkap Belanda saat agresi pertamanya.
Keresi denan Palembang di bawah ke pemimpinan Abdul Rozak mengalami beberapa kali perpindahan pemerintahannya selama di pedalaman. Abdul Rozak merupakan sosok penting penggalang kekuatan di pedalaman Sumatra Selatan terhadap kemerdekaan Indonesia. Banyak demang, pasirah, kerio, dirangkulnya untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Kekuatan ini pula yang meng ham bat dukungan meluas terha dap pemerintahan “Negara Sumatera Selatan” yang dibentuk Belanda. Dengan se mua perjua ngan nya itu, Pemprov menilai Abdul Rozak sangat tepat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. “Keberadaan NKRI saat ini tidak lepas dari segala perjuangan yangdilakukanolehpara pahla wan terdahulu. Peran pahlawan yang mengorbankan jiwa raga, harta, darah, bahkan nyawa sekalipun demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” tutur Alex.
“Jika tidak ada pahlawan yang berjuang, tentu republik ini tidak akan tercipta. Sebagai penyampai pesan dari Menteri Sosial, jadikanlah momentum ini sebagai contoh dan panutan bagi kita semua dalam menikmati yang ada saat ini. Tapi yang paling penting adalah kita mengisi kemerdekaan dengan meneruskan perjuangan para pahlawan,” sambung dia. Alex juga mengaitkan pada peringatan hari pahlawan kali ini dengan perhatian kepada para veteran.
Pemprov Sumsel terus menjalankan programnya yang menyejahterakan para veteran yang ada di Sumsel. “Perhatian yang kita beri terhadap para veteran sudah berjalan baik. Seperti memberikan san tunan per bulannya, tunja ngan kesehatan bagi keluarga dan sekolah gratis bagi anak cucu mereka. Veteran yang ada di Sumsel sudah kita umrahkan semua di tahun kemarin,” kata Alex.
Salah seorang anggota LVRI Sumsel Mahmoed Joesoef mengaku bangga terhadap apa yang dilakukan Pemprov Sumsel untuk merangkul veteran seperti diri nya. Bahkan, dirinya berharap, apa telah dilakukan Pemprov tidak terhenti.“Banyak yang diharapkan dari Pemprov Sumsel, apa lagi saat ini kita tidak bisa berbuat banyak mengingat usia kita yang tidak muda lagi,” tuturnya.
Andhiko tungga alam
Gubenur Sumsel Alex Noer din mengatakan, Pemprov Sumsel telah lama mengajukan Abdul Ro zak sebagai pahlawan nasional kepada pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum dipenu hi. “Kita tidak ingin usulan kita itu tidak digubris. Makanya, kita lakukan pengajuan yang baru. Kita lihat bagaimana nantinya,” ujar Alex seusai upacara peringat an ke-69 Hari Pahlawan di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) kemarin.
Pemprov Sumsel sudah mengusulkan Abdul Rozak menjadi pahlawan nasional sejak 2007 lalu. Selain pejuang yang namanya diabadikan sebagai nama jalan ini, Pemprov juga telah mengajukan HBR Motik (orang tua pe ngusaha Dewi Motik dan Chandra Motik) sebagai pahlawan. Namun, belum berhasil. Abdul Rozak dilahirkan di Dusun Rasuan Marga Madang Suku I, Ogan Komering Ulu, pada 5 September 1891.
Abdul Rozak adalah Residen (penguasa) Palembang yang mulai menjabat sejak 1 Januari 1947 menggantikan M Isa yang ditunjuk menjadi Gubernur Muda Sumsel. Almarhum Djohan Hanafiah dalam tulisannya di sebuah media online menyebut, Abdul Rozak pejuang yang berperan dalam mempertahan kan kemerdekaan Indonesia. Dia memindahkan pusat pemerintahan keresidenan Palembang ke Lahat. Di bawah kepemimpinan Abdul Rozak, Keresi denan Palembang terus diperta hankan, meskipun Gubernur Muda Sumatra Selatan Dr. Muhammad Isa ditangkap Belanda saat agresi pertamanya.
Keresi denan Palembang di bawah ke pemimpinan Abdul Rozak mengalami beberapa kali perpindahan pemerintahannya selama di pedalaman. Abdul Rozak merupakan sosok penting penggalang kekuatan di pedalaman Sumatra Selatan terhadap kemerdekaan Indonesia. Banyak demang, pasirah, kerio, dirangkulnya untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Kekuatan ini pula yang meng ham bat dukungan meluas terha dap pemerintahan “Negara Sumatera Selatan” yang dibentuk Belanda. Dengan se mua perjua ngan nya itu, Pemprov menilai Abdul Rozak sangat tepat ditetapkan sebagai pahlawan nasional. “Keberadaan NKRI saat ini tidak lepas dari segala perjuangan yangdilakukanolehpara pahla wan terdahulu. Peran pahlawan yang mengorbankan jiwa raga, harta, darah, bahkan nyawa sekalipun demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” tutur Alex.
“Jika tidak ada pahlawan yang berjuang, tentu republik ini tidak akan tercipta. Sebagai penyampai pesan dari Menteri Sosial, jadikanlah momentum ini sebagai contoh dan panutan bagi kita semua dalam menikmati yang ada saat ini. Tapi yang paling penting adalah kita mengisi kemerdekaan dengan meneruskan perjuangan para pahlawan,” sambung dia. Alex juga mengaitkan pada peringatan hari pahlawan kali ini dengan perhatian kepada para veteran.
Pemprov Sumsel terus menjalankan programnya yang menyejahterakan para veteran yang ada di Sumsel. “Perhatian yang kita beri terhadap para veteran sudah berjalan baik. Seperti memberikan san tunan per bulannya, tunja ngan kesehatan bagi keluarga dan sekolah gratis bagi anak cucu mereka. Veteran yang ada di Sumsel sudah kita umrahkan semua di tahun kemarin,” kata Alex.
Salah seorang anggota LVRI Sumsel Mahmoed Joesoef mengaku bangga terhadap apa yang dilakukan Pemprov Sumsel untuk merangkul veteran seperti diri nya. Bahkan, dirinya berharap, apa telah dilakukan Pemprov tidak terhenti.“Banyak yang diharapkan dari Pemprov Sumsel, apa lagi saat ini kita tidak bisa berbuat banyak mengingat usia kita yang tidak muda lagi,” tuturnya.
Andhiko tungga alam
(ars)