Ratusan Siswa SD Ramaikan Lomba Mewarnai
Ratusan Siswa SD Ramaikan Lomba Mewarnai
A
A
A
SEMARANG - Sekitar 650 siswa SD kemarin mewarnai dan membuat kerajinan pada lomba Connector penchallenge di Mall Paragon.
Para siswa yang mengikuti lomba tersebut merupakan siswa kelas I-VI dari berbagai SD yang ada di Kota Semarang. “Kegiatan ini memang sengaja dibuat oleh Faber-Castell untuk memupuk kreativitas anak-anak. Selain di Semarang, kami juga menggelar kegiatan serupa di berbagai kota lainnya. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Samarinda, dan kota lainnya. Total ada 11 kota yang pelaksanaannya dimulai Oktober lalu hingga akhir November nanti,” ujar ketua panitia lomba Meidy Rusdiyanto di sela-sela kegiatan.
Ada dua kategori yang dilombakan, yakni kategori pertama untuk siswa kelas I-III mewarnai dan membuat kerajinan kepik (Coccinella arcuata) atau yang juga dikenal dengan sebutan kumbang padi atau kumbang koksi. Yang kedua adalah kategori siswa kelas IV-VI yang diharuskan mewarnai dan membuat kerajinan ikan pari (Dasyatidae).
“Mereka diberikan waktu dua jam untuk mewarnai dan merangkainya menjadi sebuah kerajinan. Tak hanya dari gambar yang dipotong-potong setelah diwarnai, kerajinan itu juga menggunakan connector pen yang sudah kita persiapkan. Bagi pemenang, memperoleh trofi dan uang pembinaan yang berupa tabungan,” ungkapnya. Meidy menambahkan, hasil karya para pemenang nantinya akan dilombakan pada tingkat nasional, yakni dengan hasil karya para pemenang yang berasal dari 11 kota berbeda.
“Dari 11 kota itu, hasil karya pemenangnya nanti akan diadu dan dipilih yang terbaik,” ucapnya. Noor Aisha Avatari, 8, salah seorang peserta senang dapat mengikuti lomba tersebut. “Senang bisa mewarnai dengan berbagai warna. Lalu membuat gambarnya tadi jadi kerajinan. Bagus karena banyak warnanya,” kata siswi kelas III SD ini polos.
Susilo hinaan
Para siswa yang mengikuti lomba tersebut merupakan siswa kelas I-VI dari berbagai SD yang ada di Kota Semarang. “Kegiatan ini memang sengaja dibuat oleh Faber-Castell untuk memupuk kreativitas anak-anak. Selain di Semarang, kami juga menggelar kegiatan serupa di berbagai kota lainnya. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Samarinda, dan kota lainnya. Total ada 11 kota yang pelaksanaannya dimulai Oktober lalu hingga akhir November nanti,” ujar ketua panitia lomba Meidy Rusdiyanto di sela-sela kegiatan.
Ada dua kategori yang dilombakan, yakni kategori pertama untuk siswa kelas I-III mewarnai dan membuat kerajinan kepik (Coccinella arcuata) atau yang juga dikenal dengan sebutan kumbang padi atau kumbang koksi. Yang kedua adalah kategori siswa kelas IV-VI yang diharuskan mewarnai dan membuat kerajinan ikan pari (Dasyatidae).
“Mereka diberikan waktu dua jam untuk mewarnai dan merangkainya menjadi sebuah kerajinan. Tak hanya dari gambar yang dipotong-potong setelah diwarnai, kerajinan itu juga menggunakan connector pen yang sudah kita persiapkan. Bagi pemenang, memperoleh trofi dan uang pembinaan yang berupa tabungan,” ungkapnya. Meidy menambahkan, hasil karya para pemenang nantinya akan dilombakan pada tingkat nasional, yakni dengan hasil karya para pemenang yang berasal dari 11 kota berbeda.
“Dari 11 kota itu, hasil karya pemenangnya nanti akan diadu dan dipilih yang terbaik,” ucapnya. Noor Aisha Avatari, 8, salah seorang peserta senang dapat mengikuti lomba tersebut. “Senang bisa mewarnai dengan berbagai warna. Lalu membuat gambarnya tadi jadi kerajinan. Bagus karena banyak warnanya,” kata siswi kelas III SD ini polos.
Susilo hinaan
(ars)
Explore More