Jelajahi Alam, Tumbuhkan Semangat Cinta Tanah Air
A
A
A
Suasana di pelataran Stadion Joyokusumo, Pati kemarin pagi tak seperti biasanya. Mendadak, kompleks olahraga terbesar di Pati ini bising dengan suara raungan mesin dari ribuan kuda besi yang beraneka ragam warna.
Seakan tak mau kalah dengan koleganya, masingmasing crosserberusaha menarik kuat-kuat gas kuda besinya.
Asap putih beserta raungan garang dari knalpot pun seakan salip menyalip satu dengan lainnya. Suara knalpot yang cempreng, ngebasshingga memekakkan telinga pun menyelimuti langit Stadion Joyokusumo.
“Kalau belum jalan memang seperti ini. Seakan-akan individualisme antarpeserta sangat kentara. Tapi kalau sudah ngetrack justru sebaliknya. Kita malah gotong royong, kalau ada rekan yang bermasalah motornya pasti dibantu,” kata salah seorang crosserasal Kalimantan, Dani, kemarin. Itu adalah satu gambaran suasana jelang perhelatan Jelajah Pati 2014 Season 5.
Saat bendera tanda dimulainya eventini dikibarkan, ribuan crosseritu pun langsung menjelajahi berbagai trackyang disiapkan panitia. Ketua Pati XTrail Widoto mengatakan jumlah peserta yang mengikuti event Jelajah Pati 2014 Season 5 ini tercatat lebih dari 2.000 peserta. Ribuan crosseritu datang dari hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan, dan Sumatra. Penghobi trabas dan crosserasal Pati, paling mendominasi jumlah peserta.
“Jauh-jauh hari penghobi trabas dari berbagai daerah di luar Pati banyak yang ingin ambil bagian. Ini menggembirakan karena ternyata jelajah Pati diminati penghobi trabas,” ucapnya. Pati Xtrail, awalnya hanya wadah penghobi trabas di Pati melakukan evaluasi untuk penyempurnaan pelaksanaan Jelajah Pati. Namun seiring waktu, fungsi wadah ini diperkuat. Tidak hanya dari sisi manajemen penyelenggaraan, rute perjalanan crosserjuga selalu di-update.
Langkah ini penting agar menjadi tantangan sekaligus daya tarik tersendiri bagi peserta. Menurut Widoto, eventkali ini tidak dikhususkan bagi mereka yang masuk kategori profesional. Penghobi trabas pemula pun dapat ambil bagian lantaran penyelenggara membuka tiga jalur, yakni ekstrem, fun, dan VIP. Track tersebut cukup komplet karena melewati media pasir, lumpur, air, dan hutan.
Bagi yang suka tantangan, terdapat sejumlah tanjakan dan turunan ekstrem yang harus ditaklukkan. Meskipun ekstrem, tetapi jalur itu tetap aman “Rute yang kita siapkan menempuh jarak sejauh 80 kilometer. Sebanyak 13 desa di tiga kecamatan (Pati Kota, Tlogowungu, dan Gembong) menjadi area perlintasan,” ucapnya. Pembina Pati Xtrail Letkol Hery Setiyono mengatakan, event Jelajah Pati ini bukan semata eventotomotif. Pihaknya juga mengusung misi kebersamaan, persatuan, kegotongroyongan, serta kebangsaan.
Perhelatan ini juga sekaligus dimaksimalkan sebagai media membangun mental dan karakter melalui kedisiplinan dan persatuan serta cinta tanah air. Semangat itu diusung karena belakangan nilai-nilai tersebut mulai luntur di masyarakat. “Jadi tidak hurahura. Ada nilai positif yang ditekankan dalam acara ini,” kata Dandim 0718/Pati ini.
Muhammad Oliez
Pati
Seakan tak mau kalah dengan koleganya, masingmasing crosserberusaha menarik kuat-kuat gas kuda besinya.
Asap putih beserta raungan garang dari knalpot pun seakan salip menyalip satu dengan lainnya. Suara knalpot yang cempreng, ngebasshingga memekakkan telinga pun menyelimuti langit Stadion Joyokusumo.
“Kalau belum jalan memang seperti ini. Seakan-akan individualisme antarpeserta sangat kentara. Tapi kalau sudah ngetrack justru sebaliknya. Kita malah gotong royong, kalau ada rekan yang bermasalah motornya pasti dibantu,” kata salah seorang crosserasal Kalimantan, Dani, kemarin. Itu adalah satu gambaran suasana jelang perhelatan Jelajah Pati 2014 Season 5.
Saat bendera tanda dimulainya eventini dikibarkan, ribuan crosseritu pun langsung menjelajahi berbagai trackyang disiapkan panitia. Ketua Pati XTrail Widoto mengatakan jumlah peserta yang mengikuti event Jelajah Pati 2014 Season 5 ini tercatat lebih dari 2.000 peserta. Ribuan crosseritu datang dari hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan, dan Sumatra. Penghobi trabas dan crosserasal Pati, paling mendominasi jumlah peserta.
“Jauh-jauh hari penghobi trabas dari berbagai daerah di luar Pati banyak yang ingin ambil bagian. Ini menggembirakan karena ternyata jelajah Pati diminati penghobi trabas,” ucapnya. Pati Xtrail, awalnya hanya wadah penghobi trabas di Pati melakukan evaluasi untuk penyempurnaan pelaksanaan Jelajah Pati. Namun seiring waktu, fungsi wadah ini diperkuat. Tidak hanya dari sisi manajemen penyelenggaraan, rute perjalanan crosserjuga selalu di-update.
Langkah ini penting agar menjadi tantangan sekaligus daya tarik tersendiri bagi peserta. Menurut Widoto, eventkali ini tidak dikhususkan bagi mereka yang masuk kategori profesional. Penghobi trabas pemula pun dapat ambil bagian lantaran penyelenggara membuka tiga jalur, yakni ekstrem, fun, dan VIP. Track tersebut cukup komplet karena melewati media pasir, lumpur, air, dan hutan.
Bagi yang suka tantangan, terdapat sejumlah tanjakan dan turunan ekstrem yang harus ditaklukkan. Meskipun ekstrem, tetapi jalur itu tetap aman “Rute yang kita siapkan menempuh jarak sejauh 80 kilometer. Sebanyak 13 desa di tiga kecamatan (Pati Kota, Tlogowungu, dan Gembong) menjadi area perlintasan,” ucapnya. Pembina Pati Xtrail Letkol Hery Setiyono mengatakan, event Jelajah Pati ini bukan semata eventotomotif. Pihaknya juga mengusung misi kebersamaan, persatuan, kegotongroyongan, serta kebangsaan.
Perhelatan ini juga sekaligus dimaksimalkan sebagai media membangun mental dan karakter melalui kedisiplinan dan persatuan serta cinta tanah air. Semangat itu diusung karena belakangan nilai-nilai tersebut mulai luntur di masyarakat. “Jadi tidak hurahura. Ada nilai positif yang ditekankan dalam acara ini,” kata Dandim 0718/Pati ini.
Muhammad Oliez
Pati
(ars)