Terminal Bayangan Terboyo Muncul Lagi
A
A
A
SEMARANG - Meski sering ditertibkan, terminal bayangan di Jalan Raya Kaligawe atau pintu masuk Terminal Terboyo muncul lagi. Hal ini menjadi momok tersendiri bagi Pemerintah Kota Semarang. Sebab, selain menimbulkan kemacetan, aktivitas terminal bayangan juga mematikan ekonomi terminal resmi.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sejak pagi hari puluhan penumpang sudah berjajar di pinggir jalan Kaligawe dan pintu keluar masuk Terminal Terboyo, kemarin. Mereka menunggu bus di luar terminal.
Bus AKDP maupun AKAP juga terlihat banyak yang tidak memasuki terminal. Mereka masuk terminal hanya untuk memutar, kemudian berhenti dan mencari penumpang di pinggir jalan.
Kemacetan sering terjadi di lokasi itu. Puluhan kendaraan yang melintas terpaksa berhenti memberikan kesempatan bagi bus untuk menaikkan penumpangnya.
Salah satu penumpang, Nanik (26), mengaku, setiap hendak pulang ke Jepara selalu berhenti di terminal bayangan di Terboyo tersebut.
"Di sini banyak bus yang ngetem. Daripada jauh-jauh masuk ke terminal, lebih baik menunggu di sini. Lagian kalau di terminal kadang nunggunya terlalu lama," kata mahasiswa tersebut.
Hal senada dikatakan Sunaryo (53), penumpang lainnya. "Kalau masuk kadang ribet harus mencari tiket, di sini bisa langsung naik busnya. Bayarannya juga sama saja, bahkan kadang lebih murah," ujarnya.
Salah satu sopir bus jurusan Semarang-Jepara, Rumijan (51), mengatakan, ia nekat ngetem di pinggir jalan karena penumpang banyak yang turun di tepi jalan dibanding masuk terminal.
Kepala Seksi Lalul Lntas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Semarang Suyatmin saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengatakan, terminal bayangan melanggar peraturan.
"Aktivitas seperti itu tidak boleh terjadi, semua bus dan penumpang harus masuk ke dalam terminal," kata dia.
Pihaknya mengaku sering melakukan penertiban terhadap sopir dan awak angkutan umum yang berhenti di terminal bayangan itu.
"Memang permasalahannya adalah jalan masuk dan jalan keluar terminal ini jadi satu, sehingga terjadi terminal bayangan. Ini sedang dilakukan pembenahan. Mungkin nantinya jalan masuk dan jalan keluar terminal akan dipisah agar tidak terjadi hal semacam ini," pungkasnya.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sejak pagi hari puluhan penumpang sudah berjajar di pinggir jalan Kaligawe dan pintu keluar masuk Terminal Terboyo, kemarin. Mereka menunggu bus di luar terminal.
Bus AKDP maupun AKAP juga terlihat banyak yang tidak memasuki terminal. Mereka masuk terminal hanya untuk memutar, kemudian berhenti dan mencari penumpang di pinggir jalan.
Kemacetan sering terjadi di lokasi itu. Puluhan kendaraan yang melintas terpaksa berhenti memberikan kesempatan bagi bus untuk menaikkan penumpangnya.
Salah satu penumpang, Nanik (26), mengaku, setiap hendak pulang ke Jepara selalu berhenti di terminal bayangan di Terboyo tersebut.
"Di sini banyak bus yang ngetem. Daripada jauh-jauh masuk ke terminal, lebih baik menunggu di sini. Lagian kalau di terminal kadang nunggunya terlalu lama," kata mahasiswa tersebut.
Hal senada dikatakan Sunaryo (53), penumpang lainnya. "Kalau masuk kadang ribet harus mencari tiket, di sini bisa langsung naik busnya. Bayarannya juga sama saja, bahkan kadang lebih murah," ujarnya.
Salah satu sopir bus jurusan Semarang-Jepara, Rumijan (51), mengatakan, ia nekat ngetem di pinggir jalan karena penumpang banyak yang turun di tepi jalan dibanding masuk terminal.
Kepala Seksi Lalul Lntas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Semarang Suyatmin saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengatakan, terminal bayangan melanggar peraturan.
"Aktivitas seperti itu tidak boleh terjadi, semua bus dan penumpang harus masuk ke dalam terminal," kata dia.
Pihaknya mengaku sering melakukan penertiban terhadap sopir dan awak angkutan umum yang berhenti di terminal bayangan itu.
"Memang permasalahannya adalah jalan masuk dan jalan keluar terminal ini jadi satu, sehingga terjadi terminal bayangan. Ini sedang dilakukan pembenahan. Mungkin nantinya jalan masuk dan jalan keluar terminal akan dipisah agar tidak terjadi hal semacam ini," pungkasnya.
(zik)