Korban Angin Kencang Harapkan Bantuan Pemerintah
A
A
A
BOYOLALI - Ratusan keluarga yang terdampak angin kencang di wilayah Boyolali utara saat ini mengharapkan bantuan dari pemerintah.
Bantuan itu nantinya bakal dipakai untuk merenovasi rumah mereka yang rusak akibat angin kencang yang menghempas wilayah itu pada Jumat 7 November 2014 petang.
Seorang warga Dologan Karanggede, Rusno, mengatakan hingga kini para warga belum mendapatkan bantuan sama sekali. Padahal warga sangat mengharapkan bantuan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.
Rusno mengatakan akibat tidak adanya bantuan itu, pihaknya sampai saat ini masih membiarkan rumahnya rusak di bagian atap. Kondisi itu menurut Rusno juga dialami puluhan bahkan ratusan warga lainnya yang mengalami kejadian yang sama.
"Paling tidak, ada bantuan uang walau seadanya untuk membeli genting atau memperbaiki kayu penyangga atap yang patah," ucap Rusno kepada SINDO, Minggu (9/11/2014).
Jika uang tidak memungkinkan, menurut Rusno, warga juga menerima bantuan dalam bentuk material bangunan seperti genting dan asbes.
Hal sama diungkapkan tokoh masyarakat Desa Dologan, Kunto Suwarno. Menurutnya saat ini warga juga butuh bantuan jasa tukang bangunan.
"Banyak warga yang rumahnya rusak belum diperbaiki karena tidak adanya tukang," terangnya.
Selain itu pihaknya meminta agar pemerintah memberikan pinjaman gergaji mesin untuk memotong kayu yang tumbang. Banyak pohon yang tumbang namun tidak bisa dipotong karena terlalu besar, ada pula pohon yang besar tumbang di rumah warga hingga saat ini masih dibiarkan saja, jelas Kunto.
Sementara itu Camat Karanggede, Binasih Setiyono, mengatakan pihaknya sudah melaporkan data kerusakan itu kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali.
"Laporan sudah dibuat tapi datanya masih sementara, kini kami sedang melakukan pendataan lanjutan," terangya.
Menurutnya setelah data terkumpul semua, nantinya akan segera dilaporkan secara resmi untuk dimintakan bantuan kepada pihak pemerintah.
"Kalau data belum valid kita tidak bisa memintakan bantuan karena pertanggung jawabannya juga sangat berat," ucap Binasih.
Pihaknya menambahkan hingga saat ini ada sekitar 12 Desa yang terdampak angin kencang di kecamatan Karanggede. Dari jumlah tersebut ada tiga desa yang mengalami dampak yang cukup parah yakni Desa Sendang, Karanggede dan juga Klari. Ada delapan rumah semi permanen yang hampir roboh di tiga desa itu, tegas Binasih.
Bantuan itu nantinya bakal dipakai untuk merenovasi rumah mereka yang rusak akibat angin kencang yang menghempas wilayah itu pada Jumat 7 November 2014 petang.
Seorang warga Dologan Karanggede, Rusno, mengatakan hingga kini para warga belum mendapatkan bantuan sama sekali. Padahal warga sangat mengharapkan bantuan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.
Rusno mengatakan akibat tidak adanya bantuan itu, pihaknya sampai saat ini masih membiarkan rumahnya rusak di bagian atap. Kondisi itu menurut Rusno juga dialami puluhan bahkan ratusan warga lainnya yang mengalami kejadian yang sama.
"Paling tidak, ada bantuan uang walau seadanya untuk membeli genting atau memperbaiki kayu penyangga atap yang patah," ucap Rusno kepada SINDO, Minggu (9/11/2014).
Jika uang tidak memungkinkan, menurut Rusno, warga juga menerima bantuan dalam bentuk material bangunan seperti genting dan asbes.
Hal sama diungkapkan tokoh masyarakat Desa Dologan, Kunto Suwarno. Menurutnya saat ini warga juga butuh bantuan jasa tukang bangunan.
"Banyak warga yang rumahnya rusak belum diperbaiki karena tidak adanya tukang," terangnya.
Selain itu pihaknya meminta agar pemerintah memberikan pinjaman gergaji mesin untuk memotong kayu yang tumbang. Banyak pohon yang tumbang namun tidak bisa dipotong karena terlalu besar, ada pula pohon yang besar tumbang di rumah warga hingga saat ini masih dibiarkan saja, jelas Kunto.
Sementara itu Camat Karanggede, Binasih Setiyono, mengatakan pihaknya sudah melaporkan data kerusakan itu kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali.
"Laporan sudah dibuat tapi datanya masih sementara, kini kami sedang melakukan pendataan lanjutan," terangya.
Menurutnya setelah data terkumpul semua, nantinya akan segera dilaporkan secara resmi untuk dimintakan bantuan kepada pihak pemerintah.
"Kalau data belum valid kita tidak bisa memintakan bantuan karena pertanggung jawabannya juga sangat berat," ucap Binasih.
Pihaknya menambahkan hingga saat ini ada sekitar 12 Desa yang terdampak angin kencang di kecamatan Karanggede. Dari jumlah tersebut ada tiga desa yang mengalami dampak yang cukup parah yakni Desa Sendang, Karanggede dan juga Klari. Ada delapan rumah semi permanen yang hampir roboh di tiga desa itu, tegas Binasih.
(ysw)