Peneror Amien Rais Pengecut
A
A
A
YOGYAKARTA - Peneror mantan Ketua MPR Amien Rais masih berkeliaran bebas. Keberadaan penembak mobil Amien Rais itu belum terendus pihak kepolisian, khususnya Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menangani kasus ini.
"Di mana pun keberadaannya, dia merupakan seorang pengecut, tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya," kata Lestanta Budiman, dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, saat dihubungi, Sabtu (8/11/2014).
Kader PDIP DIY itu tak ingin berspekulasi mengenai motif dari penembakan yang terjadi pada Kamis, 6 November 2014 sekitar pukul 02.00 WIB. Apalagi, mengaitkannya dengan kondisi politik di negeri ini.
"Enggak usah dikaitkan dengan politik, usut dulu siapa pelakunya. Kalau sudak ketemu baru mengetahui kenapa melakukan teror. Saat ini yang ditunggu kinerja polisi menangkap pelakunya," katanya.
Budiman pernah menjadi korban teror penembakan di teras rumahnya, Jalan Wahid Hasyim, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 3 November 2013 sekitar pukul 23.45 WIB.
Beruntung, dua kali tembakan pelaku meleset. Namun, satu peluru bersarang pada lengan kanan Dian Prasetyo, rekannya yang saat itu duduk di sampingnya. Setelah beberapa hari mendapat perawatan medis, Prasetyo diperbolehkan pulang.
Pascainsiden penembakan itu, Budiman mengaku sudah berulangkali menanyakan penanganan kasusnya ke Polda DIY. Sayangnya, hingga saat ini belum ada titik terang siapa pelakunya.
"Kalau harapan, sampai saat ini saya masih berharap agar pelaku penembakan bisa terungkap karena enggak ketemu sampai sekarang," katanya.
Sebelumnya, kasus penembakan juga terjadi di Perum LP Klas IIA Yogyakarta pada malam takbiran, 7 Agustus 2013. Dua peluru bersarang di tubuh Agus Susatyo, petugas sipir LP yang familiar dengan sebutan Lapas Wirogunan, Yogyakarta.
Mendapat perawatan medis selama 12 hari di RS Panti Rapih, nyawa Agus tidak bisa diselamatkan. Agus meninggal pada 19 Agustus 2013 sekitar pukul 14.30 WIB. Kasus ini juga belum terungkap siapa pelakunya.
"Di mana pun keberadaannya, dia merupakan seorang pengecut, tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya," kata Lestanta Budiman, dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, saat dihubungi, Sabtu (8/11/2014).
Kader PDIP DIY itu tak ingin berspekulasi mengenai motif dari penembakan yang terjadi pada Kamis, 6 November 2014 sekitar pukul 02.00 WIB. Apalagi, mengaitkannya dengan kondisi politik di negeri ini.
"Enggak usah dikaitkan dengan politik, usut dulu siapa pelakunya. Kalau sudak ketemu baru mengetahui kenapa melakukan teror. Saat ini yang ditunggu kinerja polisi menangkap pelakunya," katanya.
Budiman pernah menjadi korban teror penembakan di teras rumahnya, Jalan Wahid Hasyim, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 3 November 2013 sekitar pukul 23.45 WIB.
Beruntung, dua kali tembakan pelaku meleset. Namun, satu peluru bersarang pada lengan kanan Dian Prasetyo, rekannya yang saat itu duduk di sampingnya. Setelah beberapa hari mendapat perawatan medis, Prasetyo diperbolehkan pulang.
Pascainsiden penembakan itu, Budiman mengaku sudah berulangkali menanyakan penanganan kasusnya ke Polda DIY. Sayangnya, hingga saat ini belum ada titik terang siapa pelakunya.
"Kalau harapan, sampai saat ini saya masih berharap agar pelaku penembakan bisa terungkap karena enggak ketemu sampai sekarang," katanya.
Sebelumnya, kasus penembakan juga terjadi di Perum LP Klas IIA Yogyakarta pada malam takbiran, 7 Agustus 2013. Dua peluru bersarang di tubuh Agus Susatyo, petugas sipir LP yang familiar dengan sebutan Lapas Wirogunan, Yogyakarta.
Mendapat perawatan medis selama 12 hari di RS Panti Rapih, nyawa Agus tidak bisa diselamatkan. Agus meninggal pada 19 Agustus 2013 sekitar pukul 14.30 WIB. Kasus ini juga belum terungkap siapa pelakunya.
(zik)