Angin Kencang Sapu Ratusan Rumah di Boyolali
A
A
A
BOYOLALI - Ratusan rumah di wilayah Boyolali Utara rusak parah akibat diterpa angin kencang, Jumat (7/11/2014) petang. Angin kencang itu menerpa bersamaan hujan deras yang berlangsung cukup lama.
Keterangan yang dihimpun KORAN SINDO, bencana angin kencang itu berlangsung pada pukul 15.00 WIB di wilayah Karanggede dan Klego. Hujan dan angin itu berlangsung sekitar 30 menit dan membuat sejumlah desa di wilayah itu porak-poranda.
Salah seorang saksi mata, Kunto Suwarno, mengatakan desa yang dampaknya paling parah adalah Desa Dologan, Karanggede. Menurutnya, di desa itu ratusan rumah mengalami kerusakan di bagian atap. Selain itu sejumlah pohon juga tumbang dan menimpa rumah-rumah milik warga.
Tidak hanya itu, banyaknya pohon yang tumbang juga membuat jaringan listrik di desa itu terputus. Hingga berita ini ditulis, warga yang terdampak bencana angin kencang belum bisa menggunakan aliran listrik.
"Angin kencang itu berlangsung cukup lama sehingga membuat kerusakan di wilayah Dologan cukup parah dibandingkan lainnya," ucapnya kepada KORAN SINDO.
Kepala Desa Dologan, Warji, mengatan hingga pukul 21.00 WIB, ada sekitar 360 laporan rumah rusak akibat kejadian itu. Menurutnya kerusakan rumah itu bervariasi dari tingkat kecil hingga tingkat besar dan tersebar di beberapa dukuh yang ada di Dologan. Untuk korban jiwa, menurutnya, belum ada laporan yang masuk.
Ia menambahkan, dari jumlah itu setidaknya ada sekitar lima rumah yang mengalami kerusakan cukup parah yakni di Dukuh Gupak Warak dan Dukuh Pelemgede. Menurutnya, lima rumah itu hampir rata dengan tanah akibat terempas angin dan terkena reruntuhan pepohonan.
Pihaknya mengatakan dari hasil koordinasi yang dilakukan bersama kepala desa yang lain, Dologan merupakan wilayah paling parah. Di desa lainnya, kerusakan rumah hanya berkisar di bawah 100, itu pun dalam kategori ringan.
"Data sudah saya laporkan ke kecamatan dan PLN, semoga besok segera ditindaklanjuti dan listrik kembali menyala," ucapnya.
Keterangan yang dihimpun KORAN SINDO, bencana angin kencang itu berlangsung pada pukul 15.00 WIB di wilayah Karanggede dan Klego. Hujan dan angin itu berlangsung sekitar 30 menit dan membuat sejumlah desa di wilayah itu porak-poranda.
Salah seorang saksi mata, Kunto Suwarno, mengatakan desa yang dampaknya paling parah adalah Desa Dologan, Karanggede. Menurutnya, di desa itu ratusan rumah mengalami kerusakan di bagian atap. Selain itu sejumlah pohon juga tumbang dan menimpa rumah-rumah milik warga.
Tidak hanya itu, banyaknya pohon yang tumbang juga membuat jaringan listrik di desa itu terputus. Hingga berita ini ditulis, warga yang terdampak bencana angin kencang belum bisa menggunakan aliran listrik.
"Angin kencang itu berlangsung cukup lama sehingga membuat kerusakan di wilayah Dologan cukup parah dibandingkan lainnya," ucapnya kepada KORAN SINDO.
Kepala Desa Dologan, Warji, mengatan hingga pukul 21.00 WIB, ada sekitar 360 laporan rumah rusak akibat kejadian itu. Menurutnya kerusakan rumah itu bervariasi dari tingkat kecil hingga tingkat besar dan tersebar di beberapa dukuh yang ada di Dologan. Untuk korban jiwa, menurutnya, belum ada laporan yang masuk.
Ia menambahkan, dari jumlah itu setidaknya ada sekitar lima rumah yang mengalami kerusakan cukup parah yakni di Dukuh Gupak Warak dan Dukuh Pelemgede. Menurutnya, lima rumah itu hampir rata dengan tanah akibat terempas angin dan terkena reruntuhan pepohonan.
Pihaknya mengatakan dari hasil koordinasi yang dilakukan bersama kepala desa yang lain, Dologan merupakan wilayah paling parah. Di desa lainnya, kerusakan rumah hanya berkisar di bawah 100, itu pun dalam kategori ringan.
"Data sudah saya laporkan ke kecamatan dan PLN, semoga besok segera ditindaklanjuti dan listrik kembali menyala," ucapnya.
(zik)