Musim Kering, Angka Pengangguran di Bali Melonjak

Jum'at, 07 November 2014 - 10:24 WIB
Musim Kering, Angka Pengangguran di Bali Melonjak
Musim Kering, Angka Pengangguran di Bali Melonjak
A A A
DENPASAR - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Panusunan Siregar mengatakan, pada Agustus 2014, masyarakat Bali yang bekerja mencapai 2.272.632 orang atau sebesar 98,10%, dari jumlah angkatan kerja. Sedangkan 1,90 persen lainnya tidak bekerja alias menganggur.

“Jumlah pengangguran di Bali pada Agustus 2014 mengalami peningkatan, baik dibandingkan dengan kondisi Agustus 2013 maupun Februari 2014," katanya, kepada wartawan, Jumat (7/11/2014).

Diterangkan dia, jumlah pengangguran di Bali, pada Agustus 2014, mencapai 44.126 orang. Sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bali mengalami peningkatan, dari Agustus 2013 (1,83%) maupun Februari 2014 (1,37%) menjadi 1,90%, pada Agustus 2014.

"Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2014 mengalami peningkatan sebesar 30.556 orang (1,36%) dibandingkan Agustus 2013. Namun nilai ini mengalami penurunan sebesar 104.762 orang (4,41%) dibandingkan Februari 2014," terangnya.

Dia melanjutkan, kondisi ketenagakerjaan yang menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja.

"Penduduk Bali paling banyak bekerja pada sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebanyak 658.312 orang, atau sebesar 28,97% dari total penduduk yang bekerja," ungkapnya.

Meskipun mengalami penurunan jumlah pekerja, sektor pertanian masih memiliki peranan yang cukup penting. "Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, yaitu sebesar 528.506 orang (23,26 persen),” jelasnya.

Jumlah pekerja di sektor pertanian hingga Agustus 2014 mengalami penurunan yang cukup tinggi, dibandingkan dengan kondisi Februari 2014, yaitu sebesar 61.663 orang (-10,45%).

“Penurunan jumlah pekerja sektor pertanian ini tidak terlepas dari pengaruh musim. Kenyataan ini juga didukung dengan penurunan hasil produksi pertanian. Penurunan jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi di sektor pertanian ini kemungkinan menjadi faktor pendorong peningkatan penduduk yang menganggur,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5734 seconds (0.1#10.140)