Perluasan Kuala Tanjung Rampung 2016

Kamis, 06 November 2014 - 14:33 WIB
Perluasan Kuala Tanjung Rampung 2016
Perluasan Kuala Tanjung Rampung 2016
A A A
MEDAN - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, menegaskan, pengerjaan perluasan Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, akan dimulai Februari 2015.

Dalam waktu dekat, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I akan mengantongi izin konsesi dari Kementerian Perhubungan yang selama ini mengganjal pembangunan.

Dengan begitu, tidak ada lagi hambatan dalam percepatan pembangunan pelabuhan, dan diharapkan bisa selesai pada 2016 mendatang. “Saya sudah komunikasi dengan Pak Jonan (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan), karena salah satu yang tertahan itu mengenai konsesi dan beliau mengatakan, dalam pekan ini Pak Bambang (Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana) akan lapor. Hari Kamis (6/11) Insya Allah bisa dikeluarkan,” ungkap Menteri BUMN, Rini M Soemarno, kepada wartawan di Hotel JW Marriott Medan, Selasa (4/11) malam, seusai mengunjungi PT Inalum.

Menurut Rini, perluasan Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya akan sangat mendukung industri di Sumatera Utara (Sumut). Apalagi mengingat saat ini infrastruktur lain juga sedang dibangun seperti rel kereta api Sei Mangke-Kuala Tanjung. Infrastruktur itu diharapkan akan membuat produksi PT Inalum akan lebih berkembang.

“Rel kereta api yang nantinya dapat langsung masuk ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Dengan begitu, saya juga melihat PT Inalum perlu mengembangkan lebih lanjut proses ingot aluminium yaitu ke hilirisasi yang lebih jauh lagi seperti aluminium flat, aluminium billet, yang memang sangat dibutuhkan industri di Indonesia,” katanya.

Menteri BUMN menambahkan, selain membangun Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Belawan juga akan dikembangkan. Ini merupakan bagian dari program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Di tempat yang sama, Dirut PT Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengatakan, dengan turunnya izin konsesi dari Kemenhub tersebut, PT Pelindo I menargetkan akan memulai proses konstruksi pelabuhan yang akan menjadi hub port di bagian barat Indonesia tersebut pada Februari tahun depan.

Dengan masa waktu konstruksi 16 bulan, dia menargetkan di semester kedua 2016 mendatang, Pelabuhan Kuala Tanjung sudah bisa beroperasi. “Kuala Tanjung kami desain dengan kedalaman minus 14 meter LWS (low water spring /air pasang terendah). Dengan begitu kapal kargo berkapasitas 60.000 DWT(deadweighttonnage ) sudah bisa masuk,” ungkapnya. Diketahui, pelabuhan penghubung yang ditaksir menelan biaya sebesar Rp6 triliun tersebut diperkirakan mampu menampung peti kemas sebanyak 17 juta teus.

Sementara untuk izin konsesi, Pelindo I sudah menunggu sejak 2013 lalu. Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan infrastruktur pendukung dari program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta KEK Sei Mangke.

Syukri amal
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6462 seconds (0.1#10.140)