Narkoba Senilai Rp45 M Dimusnahkan

Narkoba Senilai Rp45 M Dimusnahkan
A
A
A
MEDAN - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan memusnahkan narkoba jenis sabu-sabu, ganja, dan ekstasi bernilai Rp45 miliar di Lapangan Cadika, Kecamatan Medan Johor, kemarin.
Pemusnahan sabu-sabu dan pil ekstasi dilakukan dengan cara direbus, sedangkan pemusnahan daun ganja dibakar. Pemusnahan tersebut disaksikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo; Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta; Kabid Pemberantasan BNN Sumut, AKBP Joko Susilo; dan Sekda Pemko Medan, Syaiful Bahri Lubis. Sedangkan narkoba lain yang dimusnahkan adalah ekstasi sebanyak 34.310 butir setelah disisihkan sebanyak 540 butir untuk diperiksa di labfor cabang Medan. Di pasar gelap, harga ekstasi sebanyak itu bisa mencapai Rp3,43 miliar.
Dalam kegiatan tersebut, kepolisian juga memusnahkan zat berbahaya yang dapat dipergunakan untuk membuat narkoba berupa serbuk berwarna pink seberat 478 gram. Jika ditotalkan, nilai materi sabusabu, ganja kering, dan ekstasi yang dimusnahkan tersebut mencapai Rp45 miliar lebih. Jumlah narkoba tersebut merupakan hasil penangkapan dan pengembangan 15 kasus peredaran gelap narkoba yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan sejak Juli hingga awal November 2014 dengan tersangka 21 orang.
Usai pemusnahan, Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Polresta Medan, terutama kinerja satuan reserse narkoba di bawah kepemimpinan Kompol Donny Alexander. Menurut kapolda, banyaknya narkoba yang diamankan tersebut, apalagi dengan jenis yang beragam, menjadi bukti bahwa Medan bukan lagi hanya tempat transit, melainkan sudah menjadi lokasi pemasaran narkoba.
“Tentu ini sudah sangat memprihatinkan. Makanya kepolisian sangat memerlukan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba di Sumut, khususnya di Medan,” ujarnya. Jaringan pengedar narkoba tersebut berupaya memanfaatkan perubahan gaya hidup generasi muda di Sumut yang memiliki kerentanan terhadap obat terlarang.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan operasi di perbatasan Aceh dan merazia berbagai pelabuhan di Sumut untuk mencegah masuknya obat terlarang itu. Untuk jangka panjang, Polda Sumut akan berangkat ke Malaysia menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian di negara tersebut dalam menghambat masuknya narkoba ke Sumut.
Dody ferdiansyah
Pemusnahan sabu-sabu dan pil ekstasi dilakukan dengan cara direbus, sedangkan pemusnahan daun ganja dibakar. Pemusnahan tersebut disaksikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo; Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta; Kabid Pemberantasan BNN Sumut, AKBP Joko Susilo; dan Sekda Pemko Medan, Syaiful Bahri Lubis. Sedangkan narkoba lain yang dimusnahkan adalah ekstasi sebanyak 34.310 butir setelah disisihkan sebanyak 540 butir untuk diperiksa di labfor cabang Medan. Di pasar gelap, harga ekstasi sebanyak itu bisa mencapai Rp3,43 miliar.
Dalam kegiatan tersebut, kepolisian juga memusnahkan zat berbahaya yang dapat dipergunakan untuk membuat narkoba berupa serbuk berwarna pink seberat 478 gram. Jika ditotalkan, nilai materi sabusabu, ganja kering, dan ekstasi yang dimusnahkan tersebut mencapai Rp45 miliar lebih. Jumlah narkoba tersebut merupakan hasil penangkapan dan pengembangan 15 kasus peredaran gelap narkoba yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan sejak Juli hingga awal November 2014 dengan tersangka 21 orang.
Usai pemusnahan, Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Polresta Medan, terutama kinerja satuan reserse narkoba di bawah kepemimpinan Kompol Donny Alexander. Menurut kapolda, banyaknya narkoba yang diamankan tersebut, apalagi dengan jenis yang beragam, menjadi bukti bahwa Medan bukan lagi hanya tempat transit, melainkan sudah menjadi lokasi pemasaran narkoba.
“Tentu ini sudah sangat memprihatinkan. Makanya kepolisian sangat memerlukan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba di Sumut, khususnya di Medan,” ujarnya. Jaringan pengedar narkoba tersebut berupaya memanfaatkan perubahan gaya hidup generasi muda di Sumut yang memiliki kerentanan terhadap obat terlarang.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan operasi di perbatasan Aceh dan merazia berbagai pelabuhan di Sumut untuk mencegah masuknya obat terlarang itu. Untuk jangka panjang, Polda Sumut akan berangkat ke Malaysia menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian di negara tersebut dalam menghambat masuknya narkoba ke Sumut.
Dody ferdiansyah
(ars)