Jenazah Siswanti TKI Hong Kong Dipulangkan Hari Ini
A
A
A
MALANG - Jenazah Siswanti (40) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tewas bunuh diri di Hong Kong dijadwalkan bisa dipulangkan pada hari ini Rabu (5/11/2014).
Kepastian pemulangan jenazah warga Jalan Kalinyamat, RT08/RW03, Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini didapat setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang mendapat kabar dari Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Siswanti
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang, Razali menginformasikan, pihaknya sudah mendapat alamat PPTKIS yang memberangkatkan dan menanggung semua biaya pemulangan jenazah. "Keluarga alm Siswanti sudah dikabari," kata Razali, Rabu (5/11/2014).
Menurutnya, pemulangan jenazah nanti akan dilengkapi dengan keterangan dari aparat kepolisian dan dokumen ketenagakerjaan lainnya.
Siswanti, kata dia, diduga meninggal dunia karena bunuh diri dengan melompat dari lantai 21 di Tong Yun Hang Building, Hong Kong tempatnya bekerja pada Jumat 24 Oktober lalu.
Razali mengatakan, jika memang benar meninggal karena bunuh diri, maka keluarga tidak mendapat asuransi.
Kepastian pemulangan jenazah warga Jalan Kalinyamat, RT08/RW03, Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini didapat setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang mendapat kabar dari Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Siswanti
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang, Razali menginformasikan, pihaknya sudah mendapat alamat PPTKIS yang memberangkatkan dan menanggung semua biaya pemulangan jenazah. "Keluarga alm Siswanti sudah dikabari," kata Razali, Rabu (5/11/2014).
Menurutnya, pemulangan jenazah nanti akan dilengkapi dengan keterangan dari aparat kepolisian dan dokumen ketenagakerjaan lainnya.
Siswanti, kata dia, diduga meninggal dunia karena bunuh diri dengan melompat dari lantai 21 di Tong Yun Hang Building, Hong Kong tempatnya bekerja pada Jumat 24 Oktober lalu.
Razali mengatakan, jika memang benar meninggal karena bunuh diri, maka keluarga tidak mendapat asuransi.
(sms)