Menanti Pinangan

Selasa, 04 November 2014 - 12:08 WIB
Menanti Pinangan
Menanti Pinangan
A A A
MEDAN - Meski sukses mencapai target membawa PS Bintang Jaya bertahan di Divisi Utama musim depan, bukan berarti nasib Abdul Rahman Gurning sebagai pelatih aman. Mantan pelatih PSMS Medan itu justru tak jelas nasibnya.

Saat ini Gurning masih menikmati kebersamaan bersama keluarganya di Jalan Alfalah Glugur By Pass, Kota Medan. Dia mengaku belum mempersiapkan masa depannya. Gurning masih meliburkan diri dari aktivitasnya di sepak bola. Dia hanya sesekali latihan bola bersama mantan punggawa PSMS di Kebun Bunga. “Sekarang tidak ada kegiatan, saya masih santai, masih libur saja. Sekali-sekali latihan di Kebun Bunga,” ungkap Gurning.

Menurut Gurning, belum ada pembahasan dengan manajemen Bintang Jaya soal musim depan. Kerja kerasnya yang memenuhi target manajemen dengan mempertahankan tim berjuluk Kijang Gunung itu finis di posisi keempat babak penyisihan klasemen grup dengan 16 poin hasil dari 5 kemenangan, 4 seri, dan 4 kalah tak menjadi jaminan dirinya tetap membesut Bintang Jaya musim depan. “Belum ada (pembicaraan) dengan Bintang Jaya. Setelah Bintang Jaya tidak lagi lanjut, saya sudah tidak lagi melatih,” ujarnya.

Gurning tak mempersoalkan klub yang bersedia menggunakan jasanya. Dalam hal ini, mantan arsitek PSMS Medan itu tak mempersoalkan tim berlaga di level Indonesia Super League (ISL) atau pun Divisi Utama musim depan. Bagi dia, komitmen yang benar-benar memajukan tim dan terus bertarung. “Yang terpenting bagi saya, tim memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan tim. Jangan asal-asalan dan tidak ada target, tidak ada tantangan untuk memajukan tim,” tuturnya. Gurning mengaku membuka lebar bagi tim yang berminat menggunakan jasanya.

Dia tak ingin beriming-iming untuk menukangi tim berjuluk Kijang Gunung itu musim depan. “Setelah pertandingan selesai, tim dibubarkan. Soal masa depan saya belum ada pembicaraan dengan manajemen. Saat ini saya bebas,” ungkapnya. Bila ada tawaran, Gurning mengaku akan menerimanya meski pun tim di luar Sumatera. Terpenting baginya, tim tersebut dalam kondisi sehat. Ini menjadi syarat utama bagi Gurning untuk menerima tawaran klub, mengingat banyaknya klub-klub Divisi Utama yang tak mampu mengarungi kompetisi hingga usai.

Persoalan finansial menjadi hal utama baginya untuk memberikan kenyamanan pelatih, pemain, dan ofisial tim. “Sekarang ini belum ada tawaran dari klub lain. Tapi kalau ada, kenapa tidak. Yang terpenting cocok, klub itu sehat, pembayaran gaji lancar, tidak ada masalah,” pungkasnya.

Haris Dasril
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4503 seconds (0.1#10.140)