Warga Jabar Diminta Tidak Bepergian ke Afrika
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengimbau warga Jabar untuk waspada dengan virus ebola. Imbauan itu disampaikan gubernur hari ini, di Bandung.
"Kami sudah koordinasikan dengan berbagai pihak. Saya juga perintahkan dinkes untuk siaga. Rincian siaganya seperti apa, dinkes yang lebih paham," ujar Heryawan, kepada wartawan, Senin (3/11/2014).
Lebih jauh, dia berharap, di Jabar tidak ada suspect Ebola seperti di Jatim. Dia yakin, masyarakat Jabar yang melakukan traveling, umroh, dan ibadah haji, serta pergi ke Timur Tengah tak akan membawa virus ebola.
"Kami mengimbau kepada warga Jabar agar menghindari kawasan Afrika jika bepergian ke luar negeri. Sedangkan bila ke kawasan Timur Tengah, sudah dilakukan berbagai antisipasi oleh pemerintah masing-masing.
"Untuk kemaslahatan, negara sumber ebola dilarang umrah dan haji, ya lebih bagus," jelasnya.
Disinggung mengenai TKI yang bekerja di negara endemis Ebola, Heryawan pun meminta agar dipantau terus. Pemantauan itu terutama dilakukan oleh Kementrian Luar Negeri dan Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja.
"Perlu dipantau, ketika ada yang pulang dari luar negeri. Perlu ada perlakuan khusus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku, akan berkoordinasi dengan pihak bandara untuk menyikapi hal itu. Bahkan, dengan tegas dirinya atas nama Pemprov Jabar setuju mengenai adanya pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang baru pulang dari kawasan terdampak.
"Sebuah kehati-hatian pemeriksaan khusus harus ada. Mungkin kalau yang selewatan, turis biasa. Tapi kalau TKI kan beda ya," ungkap Aher.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat mengaku siap menghadapi virus ebola dengan menyiapkan tim dokter khusus. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan masing-masing dinas kesehatan di tingkat kota dan kabupaten di Jabar agar waspada.
"Kami sudah koordinasikan dengan berbagai pihak. Saya juga perintahkan dinkes untuk siaga. Rincian siaganya seperti apa, dinkes yang lebih paham," ujar Heryawan, kepada wartawan, Senin (3/11/2014).
Lebih jauh, dia berharap, di Jabar tidak ada suspect Ebola seperti di Jatim. Dia yakin, masyarakat Jabar yang melakukan traveling, umroh, dan ibadah haji, serta pergi ke Timur Tengah tak akan membawa virus ebola.
"Kami mengimbau kepada warga Jabar agar menghindari kawasan Afrika jika bepergian ke luar negeri. Sedangkan bila ke kawasan Timur Tengah, sudah dilakukan berbagai antisipasi oleh pemerintah masing-masing.
"Untuk kemaslahatan, negara sumber ebola dilarang umrah dan haji, ya lebih bagus," jelasnya.
Disinggung mengenai TKI yang bekerja di negara endemis Ebola, Heryawan pun meminta agar dipantau terus. Pemantauan itu terutama dilakukan oleh Kementrian Luar Negeri dan Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja.
"Perlu dipantau, ketika ada yang pulang dari luar negeri. Perlu ada perlakuan khusus untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku, akan berkoordinasi dengan pihak bandara untuk menyikapi hal itu. Bahkan, dengan tegas dirinya atas nama Pemprov Jabar setuju mengenai adanya pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang baru pulang dari kawasan terdampak.
"Sebuah kehati-hatian pemeriksaan khusus harus ada. Mungkin kalau yang selewatan, turis biasa. Tapi kalau TKI kan beda ya," ungkap Aher.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat mengaku siap menghadapi virus ebola dengan menyiapkan tim dokter khusus. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan masing-masing dinas kesehatan di tingkat kota dan kabupaten di Jabar agar waspada.
(san)