Target Kontribusi 10% Sales Nasional
A
A
A
PALEMBANG - Guna mengejar target kontribusi nasional, PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) memperkenalkan produk suplemen Well 3 Royalzim lebih dekat kepada konsumen dalam gelaran seminar kesehatan di Grand Atyasa Convention Cen - ter Palembang, akhir pekan lalu.
Seminar mengenai terapi en zim dan keajaiban enzim ini menghadirkan seorang pakar dari Taiwan, Profesor Chau Chi Fai, yang sudah membuktikan khasiat enzim. Acara ini di rang - kai dengan kegiatan lain, se perti promo produk, consumer sharing, dan free medical check up. “Karena besarnya minat dari konsumen dengan produk Well 3 Royalzim, maka kami gelar di lima kota di Indonesia, salah satunya di Palembang,” jelas Head of Project Well 3 Royalzim Joni Han.
Joni menjelaskan, produk ini baru diluncurkan awal tahun 2014 lalu. Berupa tambahan asupan enzim dengan kandung an enzim kompleks. Pihak nya selaku perusahaan yang memasarkan food suplement ber harap, selain memperluas pasar, kegiatan seminar dapat memberi edukasi terhadap Well 3 Royalzim bagi kesehatan.
“Selaras dengan tujuan CNI untuk memasyarakatkan ke sehatan dan kualitas hidup yang seimbang,” beber dia. Kepala Cabang CNI Palembang Charles Budi menam bahkan, Well 3 Royalzim dibanderol Rp600.000 per kotak untuk har ga ritel. Satu kotaknya berisi 30 butir Royalzim yang sangat mudah dikonsumsi. Diakuinya, sasaran awal produk ini adalah konsumen yang sudah menjadi anggota CNI. Dari 4.000 ang gota diketahui sudah ada 100 lebih yang mengonsumsi Roy alzim.
“Target kontribusinya 10% untuk penjualan nasional,” se but Budi. Dalam kesempatan ters e - but, Prof Chau menjelaskan, produk ini sudah melalui proses riset dengan teknologi bio me - tabolic enzym nutrient exchange process(MENEP). Teknologi ini terbukti menambah keaktifan enzim sehingga unggul dalam melancarkan metabolisme dan membantu penyerapan nutrisi.
“Dianjurkan dikonsumsi 1 sachet setengah jam sebelum sarapan dan sebelum tidur. Semua usia boleh meng on sum si kecuali anak di bawah 3 tahun,” imbuhnya. Enzim sendiri, jelasnya, sudah ada di dalam tubuh. Sementara, enzim yang tidak bisa di da - patkan di tubuh diambil dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Namun biasanya, tanpa disadari cara memasak terlalu lama sering merusak enzim makanan.
“Produk ini bisa menjadi asu pan tambahan agar kerja enzim lebih optimal. Sebab terdiri dari kandungan 11 macam tumbuhan yang berenzim tinggi seperti pepaya, nanas, biji gandum, rumput laut, labu kuning, dan kedelai,” pungkasnya.
Yulia savitri
Seminar mengenai terapi en zim dan keajaiban enzim ini menghadirkan seorang pakar dari Taiwan, Profesor Chau Chi Fai, yang sudah membuktikan khasiat enzim. Acara ini di rang - kai dengan kegiatan lain, se perti promo produk, consumer sharing, dan free medical check up. “Karena besarnya minat dari konsumen dengan produk Well 3 Royalzim, maka kami gelar di lima kota di Indonesia, salah satunya di Palembang,” jelas Head of Project Well 3 Royalzim Joni Han.
Joni menjelaskan, produk ini baru diluncurkan awal tahun 2014 lalu. Berupa tambahan asupan enzim dengan kandung an enzim kompleks. Pihak nya selaku perusahaan yang memasarkan food suplement ber harap, selain memperluas pasar, kegiatan seminar dapat memberi edukasi terhadap Well 3 Royalzim bagi kesehatan.
“Selaras dengan tujuan CNI untuk memasyarakatkan ke sehatan dan kualitas hidup yang seimbang,” beber dia. Kepala Cabang CNI Palembang Charles Budi menam bahkan, Well 3 Royalzim dibanderol Rp600.000 per kotak untuk har ga ritel. Satu kotaknya berisi 30 butir Royalzim yang sangat mudah dikonsumsi. Diakuinya, sasaran awal produk ini adalah konsumen yang sudah menjadi anggota CNI. Dari 4.000 ang gota diketahui sudah ada 100 lebih yang mengonsumsi Roy alzim.
“Target kontribusinya 10% untuk penjualan nasional,” se but Budi. Dalam kesempatan ters e - but, Prof Chau menjelaskan, produk ini sudah melalui proses riset dengan teknologi bio me - tabolic enzym nutrient exchange process(MENEP). Teknologi ini terbukti menambah keaktifan enzim sehingga unggul dalam melancarkan metabolisme dan membantu penyerapan nutrisi.
“Dianjurkan dikonsumsi 1 sachet setengah jam sebelum sarapan dan sebelum tidur. Semua usia boleh meng on sum si kecuali anak di bawah 3 tahun,” imbuhnya. Enzim sendiri, jelasnya, sudah ada di dalam tubuh. Sementara, enzim yang tidak bisa di da - patkan di tubuh diambil dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Namun biasanya, tanpa disadari cara memasak terlalu lama sering merusak enzim makanan.
“Produk ini bisa menjadi asu pan tambahan agar kerja enzim lebih optimal. Sebab terdiri dari kandungan 11 macam tumbuhan yang berenzim tinggi seperti pepaya, nanas, biji gandum, rumput laut, labu kuning, dan kedelai,” pungkasnya.
Yulia savitri
(ars)