Autobiografi Tokoh Paling Banyak Dicari
A
A
A
Sentra toko buku di kompleks Stadion Diponegoro Semarang, siang kemarin tampak ramai. Sejumlah konsumen datang silih berganti.
Mereka menanyakan jenis buku dari satu toko ke toko lainnya yang jumlahnya lebih dari 15 kios itu. Tampak seseorang mencari buku pelajaran sekolah, dengan menyodorkan sobekan sampul buku IPS. Jika tidak ada buku yang dicari, pembeli itu bergeser ke penjual lainnya. Ada juga mahasiswa yang mencari buku sesuai dengan mata kuliah yang diambil.
Dari sekian banyak pembeli, mayoritas yang datang adalah menanyakan buku autobiografi tokoh. Beberapa tokoh yang fenomenal diburu banyak pembaca. Misalnya, buku tentang sosok Chairul Tanjung (CT), bos dari Trans Corp. Begitu juga dengan Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN, yang dikenal dengan beragam aksi yang tidak umum. Namun, belakangan ini penjualannya juga sudah merosot tajam. Biasanya yang mencari adalah kalangan mahasiswa.
Kristianto, 20, salah satu penjual buku mengatakan, selain CT dan Dahlan Iskan, autobiografi Presiden RI pertama Soekarno juga masih diburu oleh masyarakat. Buku yang dicari berjudul Di Bawah Bendera Revolusi . “Di sini lebih murah 25%, padahal sama-sama buku asli. Kalau di toko harganya Rp100.000, di sini paling hanya Rp75.000. Karena kalau di toko masih dibebankan pajak juga,” ungkapnya kemarin. Jika ada buku yang mengulas biografi tokoh-tokoh fenomenal, pasti bukunya akan laris. Pihaknya berharap terbit buku tokoh baru lagi.
“Seperti Presiden Joko Widodo. Kalau ada bukunya, pasti banyak dicari,” ujarnya. Meski demikian, tidak semua buku tentang tokohtokoh terkenal mudah didapatkan. Misalnya, buku tentang Tan Malaka. Bukubuku itu sulit didapat. Karya asli dari Tan Malaka yang dibuat dalam tulisan tangan asli juga tidak ada. Kalaupun ada yang menjual, harganya akan sangat mahal. Kristanto menambahkan, buku asli tulisan tangan tidak dijual bebas. Kalaupun itu dijual, biasanya dilakukan oleh kolektor.
“Menjualnya via online dan harganya tidak ratusan ribu, tapi sudah jutaan rupiah,” ujar pria yang akrab disapa Sepi ini. Sekretaris Kelompok Pemerhati Sejarah Semarang Yunantyo Adi menjelaskan buku asli Tan Malaka hanya ada di Belanda, disimpan oleh peneliti KIPLP bernama Herry Poeze. Herry Poeze juga menyimpan banyak surat yang ditulis Tan Malaka kepada kelompok pergerakan di Rusia dan Belanda. Jadi, untuk mencari buku asli tulisan tangannya akan sulit.
“Kalau buku yang beredar seperti Materialisme, Dialektika dan Logika (Madilog) itu sudah ditulis ulang dari tulisan tangan asli. Bagus juga pemikirannya terhadap sains, filsafat, dan agama. Meski Tan Malaka sudah dihapus dalam sejarah Indonesia,” katanya. ●
ARIF PURNIAWAN
Kota Semarang
Mereka menanyakan jenis buku dari satu toko ke toko lainnya yang jumlahnya lebih dari 15 kios itu. Tampak seseorang mencari buku pelajaran sekolah, dengan menyodorkan sobekan sampul buku IPS. Jika tidak ada buku yang dicari, pembeli itu bergeser ke penjual lainnya. Ada juga mahasiswa yang mencari buku sesuai dengan mata kuliah yang diambil.
Dari sekian banyak pembeli, mayoritas yang datang adalah menanyakan buku autobiografi tokoh. Beberapa tokoh yang fenomenal diburu banyak pembaca. Misalnya, buku tentang sosok Chairul Tanjung (CT), bos dari Trans Corp. Begitu juga dengan Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN, yang dikenal dengan beragam aksi yang tidak umum. Namun, belakangan ini penjualannya juga sudah merosot tajam. Biasanya yang mencari adalah kalangan mahasiswa.
Kristianto, 20, salah satu penjual buku mengatakan, selain CT dan Dahlan Iskan, autobiografi Presiden RI pertama Soekarno juga masih diburu oleh masyarakat. Buku yang dicari berjudul Di Bawah Bendera Revolusi . “Di sini lebih murah 25%, padahal sama-sama buku asli. Kalau di toko harganya Rp100.000, di sini paling hanya Rp75.000. Karena kalau di toko masih dibebankan pajak juga,” ungkapnya kemarin. Jika ada buku yang mengulas biografi tokoh-tokoh fenomenal, pasti bukunya akan laris. Pihaknya berharap terbit buku tokoh baru lagi.
“Seperti Presiden Joko Widodo. Kalau ada bukunya, pasti banyak dicari,” ujarnya. Meski demikian, tidak semua buku tentang tokohtokoh terkenal mudah didapatkan. Misalnya, buku tentang Tan Malaka. Bukubuku itu sulit didapat. Karya asli dari Tan Malaka yang dibuat dalam tulisan tangan asli juga tidak ada. Kalaupun ada yang menjual, harganya akan sangat mahal. Kristanto menambahkan, buku asli tulisan tangan tidak dijual bebas. Kalaupun itu dijual, biasanya dilakukan oleh kolektor.
“Menjualnya via online dan harganya tidak ratusan ribu, tapi sudah jutaan rupiah,” ujar pria yang akrab disapa Sepi ini. Sekretaris Kelompok Pemerhati Sejarah Semarang Yunantyo Adi menjelaskan buku asli Tan Malaka hanya ada di Belanda, disimpan oleh peneliti KIPLP bernama Herry Poeze. Herry Poeze juga menyimpan banyak surat yang ditulis Tan Malaka kepada kelompok pergerakan di Rusia dan Belanda. Jadi, untuk mencari buku asli tulisan tangannya akan sulit.
“Kalau buku yang beredar seperti Materialisme, Dialektika dan Logika (Madilog) itu sudah ditulis ulang dari tulisan tangan asli. Bagus juga pemikirannya terhadap sains, filsafat, dan agama. Meski Tan Malaka sudah dihapus dalam sejarah Indonesia,” katanya. ●
ARIF PURNIAWAN
Kota Semarang
(ars)