Ronggeng Gunung Diklaim Dua Kabupaten

Sabtu, 01 November 2014 - 14:32 WIB
Ronggeng Gunung Diklaim Dua Kabupaten
Ronggeng Gunung Diklaim Dua Kabupaten
A A A
PANGANDARAN - Seni tari rong geng gunung merupakan seni tari buhun yang saat ini diklaim dua daerah, yakni Ka bupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran. Kondisi tersebut membuat Pj Bupati Pan gan dar an Endjang Naffandy angkat bicara.

Endjang mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pangandar an tetap bersikukuh akan me ngambil alih hak paten kesenian ronggeng gunung sebagai kebudayaan tari asal Kabupaten Pangandaran. “Kesenian rong geng gunung me rupakan asli ciri khas Kabupaten Pangandaran, karena fak ta dan sejarahnya jelas,” kata Endjang.

Masih dikatakan Endjang, Kabupaten Ciamis rupanya memiliki ego bahwa kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian asal Kabupaten Cia mis, tetapi kalau melihat sejarah yang ada, kesenian ini lahir di daerah pakidulan yang saat ini menjadi Kabupaten Pangandaran.

“Untuk itu kami akan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar memfasilitasi menyelesaikan masalah saling klaim ini me lakukan kajian sejarah asal usul ronggeng gunung,” tambah Endjang.

Sementara salah satu budayawan asal Kabupaten Ciamis yang meminta nama dan identitasnya dirahasiakan meng atakan, Pemerintah Kabupaten Ciamis tidak akan melepas begitu saja hak paten kesenian ronggeng gunung.

“Kabupaten Ciamis tidak akan melepaskan begitu saja terkait kesenian ronggeng gunung, karena berpatokan bahwa rongeng gunung adalah bagian dari sejarah perjalanan Kerajaan Galuh yang dulunya berpusat di daerah Kabupaten Ciamis.

Sementara Kepala Bidang Ke budayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Erik Krisnayudha mengatakan, pihaknya akan segera berkoordi nasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) agar mengkaji kembali asal mula seni ronggeng gunung.

“Ketika wilayah Pangandaran belum menjadi daerah otonomi baru (DOB), tidak salah apabila ronggeng gunung disebut sebagai seni budaya Kabupaten Ciamis. Tetapi, ketika Pangandaran sudah berpisah dari Ciamis, otomatis kondisi itu pun berubah,” kata Erik.

Syamsul ma’arif
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6351 seconds (0.1#10.140)