Gedung SDN Cibeas Sukabumi Mirip Kandang Kerbau

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 17:18 WIB
Gedung SDN Cibeas Sukabumi...
Gedung SDN Cibeas Sukabumi Mirip Kandang Kerbau
A A A
SUKABUMI - Sebanyak 104 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, harus belajar di dalam bangunan sekolah yang lebih menyerupai sebuah kandang kerbau.

Kondisi ini sudah berjalan selama hampir 20 tahun. Dinding serta rangka bangunan terbuat dari material kayu dan bambu yang seluruhnya berasal dari hasil gotong royong masyarakat setempat.

Tidak hanya bahan bangunan saja, lahan yang digunakan untuk mendirikan sekolah berstatus negeri ini pun merupakan wakaf dari salah seorang tokoh Kampung Cibeas.

Keperihatinan bukan hanya terjadi dari segi material bangunan saja, tetapi juga ketersediaan ruang kelas. Karena keterbatasan bangunan, seluruh siswa dari semua tingkatan kelas harus belajar di dalam ruangan yang sama.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar tidak berjalan secara optimal, karena kerap diwarnai kegaduhan suara ratusan siswa.

Keterbatasan sarana belajar berupa kursi dan meja mengakibatkan siswa harus belajar berdesak-desakan, yakni satu meja belajar dimanfaatkan oleh empat orang siswa.

Tidak hanya itu, atap bangunan yang hanya ditutupi oleh lembaran seng yang kondisinya sudah usang pun menjadi gangguan lainnya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Saat di dera hujan deras, seluruh ruang kelas dihinggapi kebocoran hingga akhirnya menyebabkan banjir. Siswa terpaksa harus melepaskan sepatu saat belajar. Begitu juga sebaliknya pada saat musim kemarau, tidak jarang siswa harus terkena polusi debu yang berasal dari lingkungan sekitar.

Imas Masanah, salah seorang tenaga pengajar SDN Ciebas mengaku, upaya pengajuan permohonan bantuan dana pembangunan ruang kelas baru sudah berulangkali dilakukan sejak tahun 2001. Namun hingga kini, hal tersebut tidak kunjung mendapatkan respon dari pihak pemerintah daerah.

“Meski pun kondisi bangunan sekolah sangat memprihatinkan, namun kami maupun warga setempat memanfaatkannya secara maksimal untuk kebutuhan pendidikan. Di pagi hari, bangunan ini digunakan untuk sekolah dasar dan menjelang sore dimanfaatkan warga sebagai sekolah agama,” beber Imas, Jumat (31/10/2014).

Yesica, salah seorang siswa mengaku, meski kondisi sekolahnya tidak layak, namun dia berusaha belajar secara maksimal. Diakuinya, kendala utama yang dirasakan oleh Yesica dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru adalah suara gaduh dari siswa lainnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupatren Sukabumi Maman Abdurahman mengaku, untuk tahun ini belum terdapat pengalokasian anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru bagi SDN Cibeas.

“Dimungkinakan tahun depan pembangunan baru bisa dilaksanakan. Direncanakan akan dibangun tiga ruang kelas baru,” tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7961 seconds (0.1#10.140)