Derita Gizi Buruk, Raihan Berat Badannya Hanya 5,5 Kg

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 08:27 WIB
Derita Gizi Buruk, Raihan...
Derita Gizi Buruk, Raihan Berat Badannya Hanya 5,5 Kg
A A A
KAYUAGUNG - Raihan balita yang berumur 1 tahun 10 bulan asal OKI ini hanya memiliki berat badan 5,5 kilogram (Kg), akibat menderita gizi buruk. Saat ini Raihan sedang dirawat di sal anak, RSUD Kayuagung, untuk mendapat perawatan sekaligus perbaikan gizi.

Raihan didampingi Ibunya Atemi, tergolek lemas di Sal anak, terlihat tubuhnya kurus tinggal tulang, berat badannya tidak seimbang dengan umurnya.

Seharusnya. Anak yang sudah seusianya memiliki berat badan 15 Kg. Setelah dirawat di RSUD Kayuagung selama 3 hari kini berat badannya bertambah menjadi 6,5 Kg.

Direktur RSUD Kayuagung dr Linda Sofiyanti mengatakan, pihaknya akan merawat pasien tersebut sampai gizinya membaik.

"Setelah kita rawat selama 3 hari berat badannya naik satu kilogram dari sebelumnya, paling tidak kondisinya bisa membaik selama 1 bulan itu paling cepat," katanya, Kamis (30/10/2014).

Linda menegaskan, karena keluarga pasien ini termasuk keluarga tidak mampu, maka biaya pengobatannya ditanggung oleh pemerintah.

"Untuk biaya berobat ditanggung pemerintah melalui Jaminan Sosial Kesehatan Sumsel Semesta (Jamsoskes), ibu pasien ini hanya sebagai pembantu rumah tangga di Palembang, sementara suaminya sudah cerai, sehingga anak ini kurang perawatan, karena tinggal dengan neneknya," kata Linda.

Setelah gizinya nanti sudah membaik, lanjut Linda, baru pasien dipulangkan, tetapi tetap akan diawasi oleh dinas kesehatan.

"Nanti setelah pulang tetap dikontrol oleh puskesmas tempat pasien tinggal, agar gizinya tetap stabil, sehingga anak ini tetap bisa beraktifitas seperti biasa," jelasnya.

Sementara itu dokter yang menangani Raihan, dr Mirda mengatakan hasil diagnosa, Raihan memang menderita gizi buruk akibat diare berkepanjangan atau Marasmus.

"Normalnya berat badan anak yang sehat itu 3 kali berat badan saat lahir dalam satu tahun, seharusnya sudah 15 kg karena umurnya sudah 1,10 tahun," timpalnya.

Penanganan pasien gizi buruk akibat diare berkepanjangan ini, kata dr Mirda, butuh waktu yang cukup lama. Pertama harus sembuhkan dulu diarenya.

"Sampai sekarang diarenya belum membaik, oleh sebab itu perbaikan gizi buruk karena diare kepanjangan ini butuh waktu lama, karena daya tahan tubuhnya rendah sekali," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI M Lubis, mengatakan setelah sebelumnya mendapat laporan ada anak menderita gizi buruk, pihaknya langsung merawatnya di Puskesmas Pedamaran.

"Karena Kondisi sudah memburuk kita rujuk ke RSUD Kayuagung, biaya pengobatannya ditanggung melalui Jamsoskes," kata Lubis.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)