Beragam Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan Sastra
A
A
A
BANDUNG - Beragam pekerjaan yang bisa dilakoni seorang lulusan jurusan sastra. Bukan hanya sebatas menjadi seorang penerjemah atau pembuat karya sastra seperti anggapan banyak orang.
Itulah yang menjadi benang merah acara diskusi bertajuk “Sastra Bisa” yang digelar di Gedung D Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, kemarin.
Army Dian Kurniawan yang menjadi salah satu pembicara menuturkan, ada beragam jenis profesi yang dapat dijalani seorang lulusan sastra. Setidaknya ada tiga bidang pekerjaan yakni profesional, akademisi dan entrepreneur.
Army mengatakan, saat kuliah di Jurusan Sastra Indonesia tingkat tiga, dirinya sudah mulai menentukan bidang pekerjaan yang kelak akan di jalani selepas lulus nanti. Saat itu Army ingin menjadi seorang jurnalis. “Awalnya saya menjadi copy writer di salah satu radio di Bandung. Dari sanalah jalannya terbuka. Tadinya jadi copywriter kemudian pintu-pintu selanjutnya sesuai dengan keinginan saya menjadi seorang jurnalis,” ungkap Army yang kini menjadi Redaktur Senior Koran Sindo ini.
Menurutnya, kunci sukses seorang lulusan sastra yakni fokus dengan apa yang dijalani. Selain itu, lulusan sastra harus mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. “Make it simple, perluas networking. Jangan menutup peluang yang ada di depan kita. Self confidence itu penting. Akan membuka semua pintu yang tertutup,” ucap Army saat berbicara di depan puluhan mahasiswa Sastra Unpad.
Pembicara lainnya Yuszak M Yahya menuturkan, lulusan sastra bisa menjadi apa saja . Beragam jenis industri membutuhkan lulusan sastra di antaranya bisnis, perkantoran, perbankan, pariwisata, pendidikan, media, penerbitan, periklanan serta berbagai posisi dikementerian maupun departemen pemerintahan. Termasuk menjadi seorang enterpreneur sekalipun.
Yuszak yang kini menjadi CEO Smartplus Consulting ini menilai, menjamurnya berbagai perusahaan asing di Indonesia menjadi kesempatan emas bagi lulusan sastra seperti menjadi jembatan dalam ber komunikasi. “Yang penting komitmen dengan apa yang kita yakini, tujuan kita apa? mau menjadi apa? Karena saat bekerja back ground pendidikan hanya akan menjadi history,” tandasnya.
Diskusi ini pun menghadirkan sejumlah pembicara lainnya yang juga lulusan sastra yang telah berhasil mencapai kesuksesan di antaranya Senior Vice President HR Manulife Financial Ardhi Lufti Siregar. Menurutnya, lulusan sastra tidak harus terjebak dengan tiga bidang saja yakni profesional, akademisi dan enterpreneur. “Jadi jangan terkotak-kotak dengan tiga bidang itu saja. Karena lulusan sastra bisa masuk di hampir semua bidang pekerjaan. Kuncinya harus mau berkompetisi dengan lulusan lain dan perbanyak networking,” ucapnya.
Begitupun menurut Yeni Puradita. Dia mengatakan, lulusan Sastra memiliki kelebihan di bandingkan lulusan jurusan lain. Mahasiswa Sastra memiliki kepribadian yang lebih supel dan pandai beradaptasi. “Ini salah satu tantangan di dunia kerja dan lulusan sastra memiliki itu. Yang penting bekali diri dengan skill yang lain. Jangan pernah bosan melakukan sesuatu yang baru,” ucap owner Checo Cafe itu.
Senada dengan Yeni, Helmy Sagita yang saat ini menjadi owner sebuah perusahaan tambang timah mengatakan, lulusan sastra bisa menjalani bidang pekerjaan apapun. Termasuk yang berada di luar bidang sastra sekalipun. “Yang penting dijalani dengan sungguh sungguh. Karena semua butuh perjuangan, tidak ada yang instan. Perjuangan akan menjadikan diri kita saat ini,” ucapnya.
Salah seorang peserta diskusi, Andri (21) mengaku sangat terinspirasi bahasan dalam diskusi tersebut. “Jadi lebih semangat buat ke depannya. Ke saya nya juga lebih termotivasi,” ucap mahasiswa Sastra Indonesia yang bercita cita menjadi editor ini.
Di Fakultas Ilmu Budaya Unpad terdapat 8 jurusan sastra untuk jenjang strata satu (sarjana) yakni Sastra Inggris, Sas tra Perancis, Sastra Jepang, Sastra Arab, Sastra Rusia, Sastra Jerman, Sastra Indonesia dan Sastra Sunda.
Dian Rosadi
Itulah yang menjadi benang merah acara diskusi bertajuk “Sastra Bisa” yang digelar di Gedung D Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, kemarin.
Army Dian Kurniawan yang menjadi salah satu pembicara menuturkan, ada beragam jenis profesi yang dapat dijalani seorang lulusan sastra. Setidaknya ada tiga bidang pekerjaan yakni profesional, akademisi dan entrepreneur.
Army mengatakan, saat kuliah di Jurusan Sastra Indonesia tingkat tiga, dirinya sudah mulai menentukan bidang pekerjaan yang kelak akan di jalani selepas lulus nanti. Saat itu Army ingin menjadi seorang jurnalis. “Awalnya saya menjadi copy writer di salah satu radio di Bandung. Dari sanalah jalannya terbuka. Tadinya jadi copywriter kemudian pintu-pintu selanjutnya sesuai dengan keinginan saya menjadi seorang jurnalis,” ungkap Army yang kini menjadi Redaktur Senior Koran Sindo ini.
Menurutnya, kunci sukses seorang lulusan sastra yakni fokus dengan apa yang dijalani. Selain itu, lulusan sastra harus mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. “Make it simple, perluas networking. Jangan menutup peluang yang ada di depan kita. Self confidence itu penting. Akan membuka semua pintu yang tertutup,” ucap Army saat berbicara di depan puluhan mahasiswa Sastra Unpad.
Pembicara lainnya Yuszak M Yahya menuturkan, lulusan sastra bisa menjadi apa saja . Beragam jenis industri membutuhkan lulusan sastra di antaranya bisnis, perkantoran, perbankan, pariwisata, pendidikan, media, penerbitan, periklanan serta berbagai posisi dikementerian maupun departemen pemerintahan. Termasuk menjadi seorang enterpreneur sekalipun.
Yuszak yang kini menjadi CEO Smartplus Consulting ini menilai, menjamurnya berbagai perusahaan asing di Indonesia menjadi kesempatan emas bagi lulusan sastra seperti menjadi jembatan dalam ber komunikasi. “Yang penting komitmen dengan apa yang kita yakini, tujuan kita apa? mau menjadi apa? Karena saat bekerja back ground pendidikan hanya akan menjadi history,” tandasnya.
Diskusi ini pun menghadirkan sejumlah pembicara lainnya yang juga lulusan sastra yang telah berhasil mencapai kesuksesan di antaranya Senior Vice President HR Manulife Financial Ardhi Lufti Siregar. Menurutnya, lulusan sastra tidak harus terjebak dengan tiga bidang saja yakni profesional, akademisi dan enterpreneur. “Jadi jangan terkotak-kotak dengan tiga bidang itu saja. Karena lulusan sastra bisa masuk di hampir semua bidang pekerjaan. Kuncinya harus mau berkompetisi dengan lulusan lain dan perbanyak networking,” ucapnya.
Begitupun menurut Yeni Puradita. Dia mengatakan, lulusan Sastra memiliki kelebihan di bandingkan lulusan jurusan lain. Mahasiswa Sastra memiliki kepribadian yang lebih supel dan pandai beradaptasi. “Ini salah satu tantangan di dunia kerja dan lulusan sastra memiliki itu. Yang penting bekali diri dengan skill yang lain. Jangan pernah bosan melakukan sesuatu yang baru,” ucap owner Checo Cafe itu.
Senada dengan Yeni, Helmy Sagita yang saat ini menjadi owner sebuah perusahaan tambang timah mengatakan, lulusan sastra bisa menjalani bidang pekerjaan apapun. Termasuk yang berada di luar bidang sastra sekalipun. “Yang penting dijalani dengan sungguh sungguh. Karena semua butuh perjuangan, tidak ada yang instan. Perjuangan akan menjadikan diri kita saat ini,” ucapnya.
Salah seorang peserta diskusi, Andri (21) mengaku sangat terinspirasi bahasan dalam diskusi tersebut. “Jadi lebih semangat buat ke depannya. Ke saya nya juga lebih termotivasi,” ucap mahasiswa Sastra Indonesia yang bercita cita menjadi editor ini.
Di Fakultas Ilmu Budaya Unpad terdapat 8 jurusan sastra untuk jenjang strata satu (sarjana) yakni Sastra Inggris, Sas tra Perancis, Sastra Jepang, Sastra Arab, Sastra Rusia, Sastra Jerman, Sastra Indonesia dan Sastra Sunda.
Dian Rosadi
(ftr)