2.500 Pasukan Jaga Jokowi ke Sinabung
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 2.500 personel TNI/Polri disiagakan mengamankan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan meninjau kondisi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Berastagi, Kabupaten Karo, hari ini (29/10). Sumatera Utara (Sumut) merupakan daerah pertama yang dikunjungi Presiden RI ketujuh ini.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Winston Pardamean Simanjuntak selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan VVIP mengatakan, baik TNI maupun Polri sudah siap mengamankan kunjungan presiden.
Selain mengerahkan ribuan personel, sniper juga ditempatkan di lokasi-lokasi yang diduga rawan.
Pengamanan presiden ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan, termasuk rencana bertatap muka langsung dengan para pengungsi. Sejauh ini tidak ada kendala di lapangan, tapi dikhawatirkan hujan deras bakal turun, baik di Medan maupun Karo. “Apalagi belakangan ini intensitas hujan sangat tinggi di Sumut,” katanya seusai apel pasukan di Lapangan Benteng, Jalan Pengadilan, Medan, kemarin.
Mantan Danpussenif Kodiklat TNI AD ini mengimbau seluruh masyarakat agar samasama menjaga keamanan dan kenyamanan selama kunjungan presiden. Seperti biasa, setiap kunjungan presiden, masyarakat selalu antusias datang bertatap muka langsung. Ini terkadang sedikit menyulitkan dalam pengamanan.
“Apalagi ini merupakan kunjungan pertama. Tentu masyarakat akan antusias. Karena itu, saya berharap sama-sama menjaga. Medan harus menunjukkan sikap bisa menjaga keamanan presiden,” ucapnya.
Dalam amanatnya di hadapan seluruh pasukan, Pangdam mengatakan, personel pengamanan harus meningkatkan koordinasi dan kerja sama terarah, terpadu, dan terkendali. Dia menekankan semua personel tidak menganggap tugas pengamanan tersebut sebagai kerja biasa. Setiap personel harus tahu tugas dan tanggung jawab masingmasing.
“Bila terjadi hal yang tak diinginkan di lapangan, harus ditangani sesuai prosedur. Petugas juga harus melakukan cek dan ricek sampai detik terakhir selama presiden dan rombongan menuju objek yang dituju,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang langsung tanggap dengan kondisi pengungsi erupsi Gunung Sinabung. “Sebelumnya, kami juga sudah mengirimkan surat ke Menteri Kehutanan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan,” ucapnya.
Soal pengungsi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga sudah menyiapkan lahan relokasi. Lahan relokasi itu seharusnya untuk agropolitan, tapi sudah dialihkan Bupati Karo dengan luas 30 hektare.
Panggabean Hasibuan
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Winston Pardamean Simanjuntak selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan VVIP mengatakan, baik TNI maupun Polri sudah siap mengamankan kunjungan presiden.
Selain mengerahkan ribuan personel, sniper juga ditempatkan di lokasi-lokasi yang diduga rawan.
Pengamanan presiden ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan, termasuk rencana bertatap muka langsung dengan para pengungsi. Sejauh ini tidak ada kendala di lapangan, tapi dikhawatirkan hujan deras bakal turun, baik di Medan maupun Karo. “Apalagi belakangan ini intensitas hujan sangat tinggi di Sumut,” katanya seusai apel pasukan di Lapangan Benteng, Jalan Pengadilan, Medan, kemarin.
Mantan Danpussenif Kodiklat TNI AD ini mengimbau seluruh masyarakat agar samasama menjaga keamanan dan kenyamanan selama kunjungan presiden. Seperti biasa, setiap kunjungan presiden, masyarakat selalu antusias datang bertatap muka langsung. Ini terkadang sedikit menyulitkan dalam pengamanan.
“Apalagi ini merupakan kunjungan pertama. Tentu masyarakat akan antusias. Karena itu, saya berharap sama-sama menjaga. Medan harus menunjukkan sikap bisa menjaga keamanan presiden,” ucapnya.
Dalam amanatnya di hadapan seluruh pasukan, Pangdam mengatakan, personel pengamanan harus meningkatkan koordinasi dan kerja sama terarah, terpadu, dan terkendali. Dia menekankan semua personel tidak menganggap tugas pengamanan tersebut sebagai kerja biasa. Setiap personel harus tahu tugas dan tanggung jawab masingmasing.
“Bila terjadi hal yang tak diinginkan di lapangan, harus ditangani sesuai prosedur. Petugas juga harus melakukan cek dan ricek sampai detik terakhir selama presiden dan rombongan menuju objek yang dituju,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang langsung tanggap dengan kondisi pengungsi erupsi Gunung Sinabung. “Sebelumnya, kami juga sudah mengirimkan surat ke Menteri Kehutanan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan,” ucapnya.
Soal pengungsi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga sudah menyiapkan lahan relokasi. Lahan relokasi itu seharusnya untuk agropolitan, tapi sudah dialihkan Bupati Karo dengan luas 30 hektare.
Panggabean Hasibuan
(ftr)