Merenda Karya Anne Avantie

Rabu, 29 Oktober 2014 - 14:55 WIB
Merenda Karya Anne Avantie
Merenda Karya Anne Avantie
A A A
SEMARANG - Desainer kenamaan Tanah Air asal Semarang Anne Avantie pulang kampung dengan menggelar mini show “Merenda Kasih”. Sebanyak 50 kebaya modifikasi dipamerkan dengan kemasan pertunjukan apik.

Fashion Parade 2014 yang digelar Senin (27/10) malam di Lawang Sewu itu menandai perjalanan karier Anne Avantie selama 25 tahun di bidang fashion sekaligus pertama setelah 10 tahun tidak menggelar pagelaran busana di kampung halaman.

Tema “Merenda Kasih” dipilih sebagai wujud eksistensi wanita yang setia dengan sanggul rambut.

Pagelaran Bunda Anne, sapaan akrab Anne Avantie, menjadi penutup manis sekaligus bertabur bintang tamu dari Jakarta.

Artis cantik Titi Radjo Bintang tampil sebagai salah satu model, sedangkan pasangan Fenita Arie dan Arie Untung didapuk sebagai pembawa acara.

Video singkat diputar di big screen mengisahkan perjalanan kehidupan Bunda Anne mulai dari gemerlap runway hingga kegiatan sosialnya di Wisma Kasih Bunda. Iringan musik cepat menyita perhatian tamu undangan menuju panggung. Kebaya modern bernuansa lembut membuka pagelaran spektakuler dengan 10 model cantik. Kesan seksi sekaligus anggun menjadi ciri khasnya. Padu padan kebaya dengan bawahan panjang tapi memiliki belahan tinggi. Bagian punggung dibiarkan terekspos semakin mengentalkan aura seksi.

Sekuel berikutnya lebih didominasi warna putih dan emas. Kebaya menjuntai panjang masih dijumpai dalam koleksi tersebut. Paduan kebaya tidak hanya rok panjang, Anne berkreasi mengawinkan kebaya dengan celana ketat dari brokat. Pencinta fashion tidak hanya disuguhi desain kebaya, tapi keseluruhan pertunjukkan menarik. Aksesori sebagai pendukung penampilan tak lantas diabaikan begitu saja. Payung kecil diselipkan di bagian sanggul atau payung yang berfungsi sebagai cadar dalam koleksi lainnya.

Selendang corak budaya khas Indonesia menjadi pelengkap aksesori pada koleksi berikutnya. Selendang bergambar wayang, bunga dan lainnya melengkapi kebaya klasik kutu baru.

Pagelaran ini layaknya pertunjukkan dengan suguhan hiburan menarik. Di sela-sela mini show , tamu disuguhi hiburan dengan dansa dua penari sekaligus penyanyi seriosa.

Anne mengungkapkan rasa bahagianya bisa kembali hadir di tengah masyarakat Kota Semarang. “Saya senang bisa kembali berkarya di Semarang tak lain adalah kota yang membesarkan sekaligus memberikan inspirasi bagi saya,” ujarnya. Karya yang ditampilkan merupakan wujud cintanya kepada Indonesia. Nilai fashion menonjolkan detail budaya sekaligus inspirasi untuk Indonesia. “Dalam busana yang saya ciptakan, saya mencoba mengemas sebuah karya yang mengandung unsur budaya,” ucapnya.

Anne mengharapkan Semarang bisa menjadi kota mode dan bersiang di kancah nasional. “Semoga apa yang saya buat bisa menjadi inspirasi bagi desainer lain untuk berani bersaing di tingkat nasional,” ujar Anne.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi mengamini bahwa Semarang mempunyai potensi yang sangat besar di dunia mode. “Produk industri asal Semarang dapat dikenal sekaligus dicintai warganya sendiri,” katanya.

Hendrati Hapsari
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4766 seconds (0.1#10.140)