Kinerja Bupati Soppeng Tertolong Pendidikan Gratis

Senin, 27 Oktober 2014 - 17:09 WIB
Kinerja Bupati Soppeng Tertolong Pendidikan Gratis
Kinerja Bupati Soppeng Tertolong Pendidikan Gratis
A A A
MAKASSAR - Kinerja Bupati Soppeng dua periode Andi Soetomo di hadapan rakyatnya tertolong dengan program pendidikan gratis dan program kesehatan gratis yang digulirkan Pemprov Sulsel.

Berdasarkan hasil survei Indeks Politika Indonesia (IPI), sebanyak 58,04% masyarakat Soppeng puas atas kinerja Soetomo. Sebanyak 4,64% sangat puas. Sedangkan yang tidak puas 18,75% dan sangat tidak puas 1,07%. Tidak menjawab 2,32%.

Sebanyak 80,89% dari 1.200 responden menyebut pembangunan pendidikan di Soppeng berhasil, 16,61% belum berhasil. Sedangkan, di sektor kesehatan, 84,46% responden menganggap berhasil, 13,93% belum berhasil.

"Pendidikan gratis menjadi indikator masyarakat menilai bupati berhasil. Yang katakan belum berhasil tenaga pengajar masih kurang. Kesehatan gratis dan pelayanan bagus, belum berhasil sarana dan prasarana belum lengkap," kata Direktur Eksekutif IPI Suwadi Idris Amir dalam diskusi, Kebijakan Publik Kabupaten Soppeng di Rally Cafe Makassar, kemarin.

Menurut dia, pengambilan dan pengolahan data dilakukan dari 5-25 Oktober 2014. Sedangkan metode survei, multistage random diperkaya dengan sistem cluster untuk memperkuat data.

Sedangkan persepsi terhadap pembangunan bidang keagamaan, 71,61% menganggap berhasil dan 19,46% belum berhasil. Sosial 57,50% berhasi dan 22,68 belum. Keamanan 94,64% berhasil dan 4,29% belum. Perbaikan infrastruktur daerah 54,82% berhasil dan 43,04%, pengentasan kemiskinan 65,89% berhasil dan 31% belum berhasil.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemkab Soppeng, Andi Sarianto memuji hasil survei. Namun dia memiliki standar tersendiri dalam menilai kinerja Soetomo dalam memimpin Soppeng selama 9 tahun terakhir."Ekonomi tumbuh dari 5% di 2005 menjadi rata-rata 7,6%. Pendapatan asli daerah dari Rp6 miliar menjadi Rp39 miliar. Pendapatan perkapita dari Rp5 juta menjadi 17 juta," jelasnya.

Sementara, pengamat poltik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arqam Azikin menilai angka 58% masih rendah untuk menilai kepuasan warga. Apalagi, kata dia, hanya 4,64% responden yang mengaku sangat puas."Ini menjadi catatan bagi bupati-bupati berikut. Seharusnya angka sangat puas di kisaran 22%. Ini yang harus diambil celanya bupati-bupati berikutnya," jelasnya.

Arqam juga menyinggung putra Bupati Soppeng, Andi Zulkarnain Soetomo yang akan maju di pilkada. Arqam mengingatkan kepada putra, isteri dan keluarga kepala daerah yang mau maju di pilkada tidak sekedar numpang pada popularitas orang tua.

"Anak bupati, isteri, kerabat yang mau maju tidak boleh memakai nama bapaknya. Dia harus punya karakter sendiri, karena tidak ada pemimpin yang memiliki karakter sama," jelasnya.

Arqam menyebut, tiga putra mantan kepala daerah yakni Bupati Jeneponto Radjamilo, Bupati Sinjai Rudiyanto Asapa, dan Bupati Bone Andi Idris Galigo gagal memenangkan pilkada karena mengandalkan pengaruh orang tua.

Supyan umar
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5023 seconds (0.1#10.140)