Pasien BPJS RSUD Karawang Dibebani Biaya Scan Rp2 Juta

Minggu, 26 Oktober 2014 - 19:00 WIB
Pasien BPJS RSUD Karawang...
Pasien BPJS RSUD Karawang Dibebani Biaya Scan Rp2 Juta
A A A
KARAWANG - Dengan dalih alatnya rusak, pasien peserta BPJS yang tengah menjalani perawatan di RSUD Karawang, dibebani Rp2 juta untuk biaya scan. Parahnya, karena tak mampu melakukan scan, perawatan pasien dihentikan.

"Saya tak habis pikir, kenapa menggunakan BPJS tapi masih tetap ada beban biaya. Dan beban itu bagi kami sangat besar," ujar putra tertua salah satu pasien peserta BPJS RSUD Karawang, Abu Rizal.

Menurut dia, ayahnya, Anim (56) warga Kampung Babakan Sanaga, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, sebelum meninggal dunia, pernah menjalani perawatan di RSUD Karawang. Keluhannya saat itu, pusing dan muntah-muntah.

"Sempat dirawat. Namun setelah tiga hari menjalani perawatan, tiba-tiba saya dipanggil dokter yang menangani ayah saya itu. Kata dia, kami harus membayar Rp2 juta untuk biaya scan," lanjut Abu Rizal.

Karena penasaran, Abu Rizal pun kemudian menanyakan kepada dokter tersebut perihal alasan membayar biaya scan itu. Dan jawaban dari dokter, lanjut Abu Rizal, lantaran scan tersebut dilakukan di rumah sakit swasta karena alat scan yang ada di RSUD Karawang rusak.

"Jelas bagi kami biaya itu sangat besar. Kami kira dengan menggunakan BPJS tak ada lagi beban biaya," katanya.

Karena tak ada biaya, tambah Abu Rizal, pihak keluarga menunda melakukannya. Hingga akhirnya ayahnya meninggal dunia, pada Rabu malam 12 Oktober 2014.

Sementara itu, Plt Direktur Utama RSUD Asep Lukman, mengakui kalau alat scan yang ada di RSUD Karawang lagi rusak dan harus diinstal ulang. Dia pun mengakui soal adanya biaya scan Rp2 juta.

"Ya kalau melakukan scan di rumah sakit lain, di luar RSUD itu beban biayanya Rp2 juta," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)