Alih Fungsi Lahan Sawah Harus Dicegah
![Alih Fungsi Lahan Sawah...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/10/25/151/915306/alih-fungsi-lahan-sawah-harus-dicegah-I7B-thumb.jpg)
Alih Fungsi Lahan Sawah Harus Dicegah
A
A
A
SERDANGBEDAGAI - Alih fungsi lahan terus menggerus lahan pertanian, terutama sawah. Bila tak segera diantisipasi, kondisi tersebut dikhawatirkan memicu kerawanan pangan.
Agar minat warga mengalihfungsikan sawah semakin berkurang, Wakil Bupati Serdangbedagai (Sergai), Syahrianto, mengajak peran serta masyarakat bersama aparatur pemerintahan mencegah hal itu.
“Sebenarnya, Sergai sekarang sudah krisis pangan. Sebab, hamparan sawah yang ada bukannya bertambah, namun kian sedikit," katanya ketika menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia, yang digelar Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (Hapsari), di Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kamis (23/10) sore.
Terus berkurangnya luas areal sawah itu, kata dia, akan mengancam ketersediaan pangan. Untungnya, dampak buruk dengan tergerusnya areal sawah itu tertutupi dengan kemajuan teknologi pertanian.
Intensifikasi pertanian lewat teknologi mampu mendongkrak produksi padi. "Memang produksi padi kita tiap tahun semakin meningkat. Namun, itu disebabkan teknologi," ujarnya.
Rosmawaty, mewakili Hapsari mengungkapkan, perempuan memiliki peran penting terhadap ketahanan pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar rumah, setidaknya untuk menjamin ketersediaan sayur-mayur, seperti daun ubi, kangkung, dan bayam.
Lingkungan sekitar rumah juga dapat dijadikan media penanaman jahe, lengkuas, dan bumbu dapur lainnya. Lebih luas lagi, Hapsari akan terus menggiatkan program pengelolaan sumber daya lingkungan dan penguatan komunitas perempuan.
Erdian wirajaya
SABTU 25 OKTOBER 2014
Agar minat warga mengalihfungsikan sawah semakin berkurang, Wakil Bupati Serdangbedagai (Sergai), Syahrianto, mengajak peran serta masyarakat bersama aparatur pemerintahan mencegah hal itu.
“Sebenarnya, Sergai sekarang sudah krisis pangan. Sebab, hamparan sawah yang ada bukannya bertambah, namun kian sedikit," katanya ketika menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia, yang digelar Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (Hapsari), di Desa Pegajahan, Kecamatan Pegajahan, Kamis (23/10) sore.
Terus berkurangnya luas areal sawah itu, kata dia, akan mengancam ketersediaan pangan. Untungnya, dampak buruk dengan tergerusnya areal sawah itu tertutupi dengan kemajuan teknologi pertanian.
Intensifikasi pertanian lewat teknologi mampu mendongkrak produksi padi. "Memang produksi padi kita tiap tahun semakin meningkat. Namun, itu disebabkan teknologi," ujarnya.
Rosmawaty, mewakili Hapsari mengungkapkan, perempuan memiliki peran penting terhadap ketahanan pangan. Salah satunya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar rumah, setidaknya untuk menjamin ketersediaan sayur-mayur, seperti daun ubi, kangkung, dan bayam.
Lingkungan sekitar rumah juga dapat dijadikan media penanaman jahe, lengkuas, dan bumbu dapur lainnya. Lebih luas lagi, Hapsari akan terus menggiatkan program pengelolaan sumber daya lingkungan dan penguatan komunitas perempuan.
Erdian wirajaya
SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)