Penderita Hidrosefalus Kian Memprihatinkan
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Setelah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, kondisi kesehatan Anggia, 2, yang menderita hidrosefalus, semakin memprihatinkan. Saat ini warga Desa Simatorkis, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, itu dirawat di RSUD Kota Padangsidimpuan.
Ayah Anggia, Hendra Tanjung menjelaskan, awal Anggia dirawat di Rumah Sakit Aek Haruaya, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), selama dua pekan. Namun, karena kondisinya tidak membaik, anaknya dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Di sana, Anggia dirawat selama lima bulan, tapi kondisinya tidak mengalami perubahan. Saat di Medan, ibu Hendra Tanjung yang ikut merawat Anggia meninggal dunia. “Karena nenek Anggia meninggal dunia, maka saya bawa lagi ke Kabupaten Padanglawas Utara, tempat orang tua saya,” ujarnya ketika ditemui KORAN SINDO MEDAN, Jumat (26/10).
Setelah pulang dari RSUP H Adam Malik, Anggia kembali lagi dirawat di RS Aek Haruaya. Belum juga sembuh, Hendra membawa anaknya ke RS TNI di Losung Batu Kota Padangsidimpuan dan ke RSUD Kota Padangsidimpuan.
Hendra mengaku saat ini dia kewalahan memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk membiayai pengobatan anaknya. Sebab dia harus 24 jam setiap hari menjaga Anggia dan tidak ada yang membantu menggantikannya menjaga Anggia. “Saya tidak bisa lagi bekerja karena tidak ada yang menemani anak saya,” ujarnya.
Sementara Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan, Aminuddin mengatakan, Anggia sudah dirawat di RSUD Kota Padangsidimpuan selama lima hari. Dari laporan diterima dari dokter yang merawat Anggia, anak tersebut menderita penyakit hirosefalus. Penyakit itu sudah dideritanya sejak usianya masih hitungan bulan. “Ada asumsi dari tim medis bahwa penyakit bayi itu sudah komplikasi, karena ada dugaan dia menderita gizi buruk juga,” katanya.
Zia ul haq nasution
SABTU 25 OKTOBER 2014
Ayah Anggia, Hendra Tanjung menjelaskan, awal Anggia dirawat di Rumah Sakit Aek Haruaya, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), selama dua pekan. Namun, karena kondisinya tidak membaik, anaknya dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Di sana, Anggia dirawat selama lima bulan, tapi kondisinya tidak mengalami perubahan. Saat di Medan, ibu Hendra Tanjung yang ikut merawat Anggia meninggal dunia. “Karena nenek Anggia meninggal dunia, maka saya bawa lagi ke Kabupaten Padanglawas Utara, tempat orang tua saya,” ujarnya ketika ditemui KORAN SINDO MEDAN, Jumat (26/10).
Setelah pulang dari RSUP H Adam Malik, Anggia kembali lagi dirawat di RS Aek Haruaya. Belum juga sembuh, Hendra membawa anaknya ke RS TNI di Losung Batu Kota Padangsidimpuan dan ke RSUD Kota Padangsidimpuan.
Hendra mengaku saat ini dia kewalahan memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk membiayai pengobatan anaknya. Sebab dia harus 24 jam setiap hari menjaga Anggia dan tidak ada yang membantu menggantikannya menjaga Anggia. “Saya tidak bisa lagi bekerja karena tidak ada yang menemani anak saya,” ujarnya.
Sementara Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan, Aminuddin mengatakan, Anggia sudah dirawat di RSUD Kota Padangsidimpuan selama lima hari. Dari laporan diterima dari dokter yang merawat Anggia, anak tersebut menderita penyakit hirosefalus. Penyakit itu sudah dideritanya sejak usianya masih hitungan bulan. “Ada asumsi dari tim medis bahwa penyakit bayi itu sudah komplikasi, karena ada dugaan dia menderita gizi buruk juga,” katanya.
Zia ul haq nasution
SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)