Dua Anggota Reserse yang Tewas Naik Pangkat
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya memberikan kenaikan pangkat terhadap kedua anggota reserse Polres Pelabuhan. Kedua anggota reserse tersebut tewas saat akan membawa tersangka pencurian Kacang Tanah ke Jakarta.
Irwandi Malik yang sebelumnya berpangkat Brigadir Kepala naik menjadi Aipda. Triono yang berpangkat Brigadir naik menjadi Brigadir Kepala.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, ke empat anggota Polres Pelabuhan Tanjung Priok pimpinan Iptu Martua Malau pergi ke Cirebon melakukan pengembangan kasus penggelapan mobil tronton beserta isinya kacang tanah 20 ton.
Setelah melakukan penangkapan terhadap tersangka Nana, yang juga tewas dalam peristiwa Tersebut. Kemudian petugas melakukan pengembangan dari keterangan tersangka.
Menurut tersangka, kacang tanah hasil penggelapan tersebut dijual kepada Momon di Kuningan, dan dari keterangan Momon kacang tersebut dijual lagi ke Cirebon dan Tegal.
Pada saat melakukan pengembangan terjadi laka pada TKP diatas. "Anggota sudah menangkap pelaku utama dan sedang melakukan pengembangan, hingga terjadi kecelakaan tersebut," ujarnya.
Rikwanto menjelaskan, empat anggota bersama lima tersangka tidak mengetahui ada Kereta Bahari Jakarta - Tegal yang melintas.
Di dalam mobil APV tersebut Aipda Irwandi Malik berada di balik kemudi kendaraan. Kemudian Bripka Triono duduk di samping Irwandi Malik.
Di bangku tengah ada Nana Mulyana, Wartono, serta Briptu Hadi Santoso. Untuk Briptu Hadi Santoso mengalami patah tulang kaki. Sementara itu Ridad, Momon Rukmana, Rosi bersama Iptu Martua Malau berada di kursi paling belakang.
Rikwanto menegaskan, saat ini semua anggota baik yang meninggal ataupun luka sudah berada di Jakarta, bersama pelaku penadahan kacang tanah yang dijual oleh Nana dan Momon. "Semuanya sudah tiba di Jakarta dan sudah dipulangkan di rumah duka," ujarnya.
Irwandi Malik yang sebelumnya berpangkat Brigadir Kepala naik menjadi Aipda. Triono yang berpangkat Brigadir naik menjadi Brigadir Kepala.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, ke empat anggota Polres Pelabuhan Tanjung Priok pimpinan Iptu Martua Malau pergi ke Cirebon melakukan pengembangan kasus penggelapan mobil tronton beserta isinya kacang tanah 20 ton.
Setelah melakukan penangkapan terhadap tersangka Nana, yang juga tewas dalam peristiwa Tersebut. Kemudian petugas melakukan pengembangan dari keterangan tersangka.
Menurut tersangka, kacang tanah hasil penggelapan tersebut dijual kepada Momon di Kuningan, dan dari keterangan Momon kacang tersebut dijual lagi ke Cirebon dan Tegal.
Pada saat melakukan pengembangan terjadi laka pada TKP diatas. "Anggota sudah menangkap pelaku utama dan sedang melakukan pengembangan, hingga terjadi kecelakaan tersebut," ujarnya.
Rikwanto menjelaskan, empat anggota bersama lima tersangka tidak mengetahui ada Kereta Bahari Jakarta - Tegal yang melintas.
Di dalam mobil APV tersebut Aipda Irwandi Malik berada di balik kemudi kendaraan. Kemudian Bripka Triono duduk di samping Irwandi Malik.
Di bangku tengah ada Nana Mulyana, Wartono, serta Briptu Hadi Santoso. Untuk Briptu Hadi Santoso mengalami patah tulang kaki. Sementara itu Ridad, Momon Rukmana, Rosi bersama Iptu Martua Malau berada di kursi paling belakang.
Rikwanto menegaskan, saat ini semua anggota baik yang meninggal ataupun luka sudah berada di Jakarta, bersama pelaku penadahan kacang tanah yang dijual oleh Nana dan Momon. "Semuanya sudah tiba di Jakarta dan sudah dipulangkan di rumah duka," ujarnya.
(sms)