Cucu Nekat Bunuh Kakek Sendiri
A
A
A
SURABAYA - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial PH alias Pamungkas (16), tega membunuh kakeknya sendiri Mulyadi (66), warga Jalan Pakis, Sidokumpul II.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menjelaskan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tidak tertolong lagi, dan meninggal sekitar pukul 16.00 WIB.
"Sebenarnya tersangka sudah punya keinginan untuk membunuh korban sejak 2012 lalu. Tersangka berniat membunuh kakeknya, karena ibunya nikah disuruh cerai oleh korban,” kata Sumaryono, kepada wartawan, Kamis (9/10/2014).
Tersangka juga merasa dendam, karena adiknya pernah dipukul korban. Selain itu, tersangka menilai bahwa korban juga senang main cewek. Korban juga sempat mengusir tersangka, dan tidak boleh pulang ke rumah korban.
Pada Jumat 3 Oktober 2014, tersangka sempat mengajak Ys temannya untuk membunuh korban. Saat itu, mereka bertemu di warnet Asmono Jalan Dukuh Kupang Timur. Namun saat itu Ys tidak mau.
Kemudian, Sabtu 4 Oktober 2014, tersangka bertemu Ys dan Vk, sekali lagi tersangka meminta Vk untuk membantu membunuh kakeknya. Lagi lagi, keinginan tersangka itu ditolak temannya itu.
Pada Rabu 8 Oktober 2014, pura-pura pulang dan mencari alat untuk membunuh korban. Saat itu, tersangka menemukan sepotong kayu di samping rumah, kayu itu bekas digunakan untuk memperbaiki kandang ayam oleh korban.
Kayu itu disimpan tersangka di kandang ayam, kemudian tersangka pergi ke warnet Asmono di Jalan Dukuh Kupang Timur. Sekitar pukul 23.00 WIB, tersangka pulang dan tidur di sofa lantai atas rumah korban.
Baru pada pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB, tersangka bangun dan langsung mengambil kayu dan berniat membunuh korban. Tersangka menunggu kakeknya keluar dari pintu belakang.
Saat keluar, tersangka langsung memukul korban dengan kayu. Sayangnya, saat itu korban berhasil menghindar. Terjadilah perkelahian di antara mereka, kemudian ketika berada di depan lemari, korban terpeleset dan terjatuh.
Saat itu tersangka langsung memukul punggung korban sebanyak sembilan kali. Tak hanya itu saja, tersangka juga memukul kepala korban tiga kali. Melihat korban sudah tidak berdaya, tersangka menyeretnya ke gudang dan ditutup.
Setelah itu, korban mengambil motor korban, rumah korban dikunci dan tersangka pergi ke warnet Asmono. “Korban lewat Kembang Kuning sambil membuang kayu yang digunakan untuk memukul korban ke sungai Kembang Kuning Makam,” tandas Sumaryono.
Kejadian tersebut diketahui anak kedua korban, Prasetyo yang baru pulang kerja, tapi tak bisa masuk karena pintu terkunci. Prasetyo lalu memanggil tukang kunci untuk membuka pintu.
Dia terkejut melihat korban tergeletak dan langsung membawanya ke rumah sakit RS AL Dr Ramelan. Sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong lagi.
Sementara itu, pada pukul 13.30 WIB, tersangka berhasil ditangkap di warnet di Jalan Dukuh Kupang. “Sampai saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan,” tandas Sumaryono.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menjelaskan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tidak tertolong lagi, dan meninggal sekitar pukul 16.00 WIB.
"Sebenarnya tersangka sudah punya keinginan untuk membunuh korban sejak 2012 lalu. Tersangka berniat membunuh kakeknya, karena ibunya nikah disuruh cerai oleh korban,” kata Sumaryono, kepada wartawan, Kamis (9/10/2014).
Tersangka juga merasa dendam, karena adiknya pernah dipukul korban. Selain itu, tersangka menilai bahwa korban juga senang main cewek. Korban juga sempat mengusir tersangka, dan tidak boleh pulang ke rumah korban.
Pada Jumat 3 Oktober 2014, tersangka sempat mengajak Ys temannya untuk membunuh korban. Saat itu, mereka bertemu di warnet Asmono Jalan Dukuh Kupang Timur. Namun saat itu Ys tidak mau.
Kemudian, Sabtu 4 Oktober 2014, tersangka bertemu Ys dan Vk, sekali lagi tersangka meminta Vk untuk membantu membunuh kakeknya. Lagi lagi, keinginan tersangka itu ditolak temannya itu.
Pada Rabu 8 Oktober 2014, pura-pura pulang dan mencari alat untuk membunuh korban. Saat itu, tersangka menemukan sepotong kayu di samping rumah, kayu itu bekas digunakan untuk memperbaiki kandang ayam oleh korban.
Kayu itu disimpan tersangka di kandang ayam, kemudian tersangka pergi ke warnet Asmono di Jalan Dukuh Kupang Timur. Sekitar pukul 23.00 WIB, tersangka pulang dan tidur di sofa lantai atas rumah korban.
Baru pada pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB, tersangka bangun dan langsung mengambil kayu dan berniat membunuh korban. Tersangka menunggu kakeknya keluar dari pintu belakang.
Saat keluar, tersangka langsung memukul korban dengan kayu. Sayangnya, saat itu korban berhasil menghindar. Terjadilah perkelahian di antara mereka, kemudian ketika berada di depan lemari, korban terpeleset dan terjatuh.
Saat itu tersangka langsung memukul punggung korban sebanyak sembilan kali. Tak hanya itu saja, tersangka juga memukul kepala korban tiga kali. Melihat korban sudah tidak berdaya, tersangka menyeretnya ke gudang dan ditutup.
Setelah itu, korban mengambil motor korban, rumah korban dikunci dan tersangka pergi ke warnet Asmono. “Korban lewat Kembang Kuning sambil membuang kayu yang digunakan untuk memukul korban ke sungai Kembang Kuning Makam,” tandas Sumaryono.
Kejadian tersebut diketahui anak kedua korban, Prasetyo yang baru pulang kerja, tapi tak bisa masuk karena pintu terkunci. Prasetyo lalu memanggil tukang kunci untuk membuka pintu.
Dia terkejut melihat korban tergeletak dan langsung membawanya ke rumah sakit RS AL Dr Ramelan. Sayangnya nyawa korban tidak dapat tertolong lagi.
Sementara itu, pada pukul 13.30 WIB, tersangka berhasil ditangkap di warnet di Jalan Dukuh Kupang. “Sampai saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan,” tandas Sumaryono.
(san)