Mayang Ngaku ke Australia Untuk Jalan-jalan

Rabu, 08 Oktober 2014 - 15:55 WIB
Mayang Ngaku ke Australia...
Mayang Ngaku ke Australia Untuk Jalan-jalan
A A A
DENPASAR - Mayang Prastyo alias Febri Andrianysah (27), transgender yang dibunuh, dimutilasi dan direbus oleh suaminya Marcus Volke (28) di Brisbane, Australia, mengaku pergi ke Australia untuk jalan-jalan.

Pengakuan Mayang, disampaikan saat mengurus paspor di Kantor Imigrasi Denpasar, Bali pada tahun 2011.

"Yang bersangkutan mengurus perpanjangan paspornya," jelas Kasi Informasi dan Komunikasi Kantor imigrasi Denpasar Saroha Manullang, saat dihubungi wartawan, Rabu (8/10/2014).

Saat pemeriksaan dokumen untuk memastikan keotentikannya itu, Febri diwawancarai seputar maksud kepergiannya ke Negeri Kanguru itu. Dikatakan Saroha, saat ditanya petugas terkait kepergiannya ke Canberra, pria asal Lampung, namun menetap lama di Bali itu mengaku, hanya jalan-jalan atau plesiran bersama temannya.

Setelah itu, pihaknya tidak mengetahui persis kondisinya termasuk saat Mayang mengubah statusnya dari laki-laki ke transgender. Dia mengaku baru mengetahui Mayang menjadi transgender dari media sosial yang beredar di dunia maya.

Saroha sebelumnya mendapat pesan singkat dari Erna, staf KBRI Canbera. Dia menanyakan paspor Febri Andriansyah No W383811 yang dikeluarkan imigrasi Denpasar.

"Setelah kita cek, betul paspor itu kita keluarkan pada 7 Januari 2011 dan expired sampai 2016," sambungnya.

Paspor itu dibikin dengan lampiran KTP dan KK. Jenis kelamin laki-laki, lahir di Tanjung Karang, Lampung, pada 13 februari tahun 1987. Mayang beralamat di Desa Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung No KTP 1871011302870004.

"Saat itu, yang bersangkutan tidak memiliki pekerjaan, sedangkan expired KTP-nya tahun 2012," imbuh Saroha, sembari menambahkan, jika dalam Kartu Keluarga yang dilampirkan, tertera nama ayah Nuryanto, sedangkan ibunya Nining Sukarni.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)