81 Sapi Kurban di Yogyakarta Juga Terinfeksi Cacing
A
A
A
YOGYAKARTA - Disperindagkoptan Kota Yogyakarta bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM menemukan 81 hati sapi kurban yang mengandung cacing hati, di beberapa tempat.
"Titik-nya tersebar. Bersama dengan warga, langsung kita amankan, sehingga belum sampai terdistribusi," tandas Kasi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Endang Finiarti, Minggu 5 Oktober 2014.
Hati yang terkontaminasi, langsung dibakar dan ditanam di dalam tanah dengan kedalaman minimal 60 centimeter. Ketentuan tersebut untuk memastikan cacing tidak akan menyebar, sehingga bisa menginveksi lagi.
Dari catatan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, hingga kemarin ada 307 lokasi penyembelihan dengan jumlah ternak yang dikurbankan 4.635 ekor. Untuk sapi tercatat ada 1.732 ekor, domba 2.376 ekor, dan kambing 527 ekor.
Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Beny Nurhantoro menambahkan, pengawasan penyembelihan ternak kurban akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan. Hal tersebut mengikuti ketentuan, penyembelihan ternak kurban bisa dilakukan pada hari tasrik.
Dari informasi yang diterima, pada Senin dan Selasa 6-7 Oktober 2014, rencana penyembelihan akan dilakukan di perkantoran dan sekolah. "Tidak hanya di hari H penyembelihan. Selama hari tasrik yang diperbolehkan untuk penyembelihan kita akan lakukan pemantauan terus," tandasnya.
Beny menyebutkan, pemantauan yang dilakukan tidak hanya untuk memastikan semua ternak yang dikurbankan memenuhi ketentuan. Namun juga memastikan daging yang dihasilkan memenuhi ketentuan aman, sehat, utuh dan halal atau asuh.
Upaya tersebut juga sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Idul Adha mendatang dengan menggelar pelatihan kepada takmir masjid.
"Kita juga siap untuk memberikan pelatihan dengan diundang. Intinya semua cara dilakukan untuk memastikan daging-nya asuh sampai ke tangan masyarakat," pungkasnya.
"Titik-nya tersebar. Bersama dengan warga, langsung kita amankan, sehingga belum sampai terdistribusi," tandas Kasi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Endang Finiarti, Minggu 5 Oktober 2014.
Hati yang terkontaminasi, langsung dibakar dan ditanam di dalam tanah dengan kedalaman minimal 60 centimeter. Ketentuan tersebut untuk memastikan cacing tidak akan menyebar, sehingga bisa menginveksi lagi.
Dari catatan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, hingga kemarin ada 307 lokasi penyembelihan dengan jumlah ternak yang dikurbankan 4.635 ekor. Untuk sapi tercatat ada 1.732 ekor, domba 2.376 ekor, dan kambing 527 ekor.
Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Beny Nurhantoro menambahkan, pengawasan penyembelihan ternak kurban akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan. Hal tersebut mengikuti ketentuan, penyembelihan ternak kurban bisa dilakukan pada hari tasrik.
Dari informasi yang diterima, pada Senin dan Selasa 6-7 Oktober 2014, rencana penyembelihan akan dilakukan di perkantoran dan sekolah. "Tidak hanya di hari H penyembelihan. Selama hari tasrik yang diperbolehkan untuk penyembelihan kita akan lakukan pemantauan terus," tandasnya.
Beny menyebutkan, pemantauan yang dilakukan tidak hanya untuk memastikan semua ternak yang dikurbankan memenuhi ketentuan. Namun juga memastikan daging yang dihasilkan memenuhi ketentuan aman, sehat, utuh dan halal atau asuh.
Upaya tersebut juga sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Idul Adha mendatang dengan menggelar pelatihan kepada takmir masjid.
"Kita juga siap untuk memberikan pelatihan dengan diundang. Intinya semua cara dilakukan untuk memastikan daging-nya asuh sampai ke tangan masyarakat," pungkasnya.
(san)