Kabut Asap Tebal, Lion Air Tak Bisa Mendarat
A
A
A
PALEMBANG - Tebalnya kabut asap di Bandara SMB II Palembang, mengakibatkan penerbangan pesawat maskapai Lion JT 1340 yang bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, gagal mendarat.
“Ini kejadian kedua kalinya setelah Jumat 27 September 2014. Psawat mengalami kesulitan mendarat akibat kabut asap. Tadi pagi, satu pesawat Lion tipe 739 dengan penumpang sekitar 210 orang bertolak kembali ke Jakarta,” kata Kepala Operasional Bandar Udara Angkasa Pura II SMB II Palembang Muhammad Syahril, kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Dia melanjutkan, jarak pandang di Bandara Internasional SMB II Palembang sekitar 400 meter. Hal ini yang menyebabkan satu penerbangan pesawat dengan tujuan ke Palembang, harus bertolak kembali ke Jakarta.
“Akibatnya, maskapai Lion mengulang kembali jadwal penerbangan selanjutnya, hingga terdapat selisih waktu sekitar 30 menit,” sambungnya.
Kondisi kabut asap di seputaran bandara hanya berpengaruh pada proses pendaratan pesawat. Sedang aktivitas penerbangan dengan rute Palembang-Jakarta, tidak mengalami kendala.
“Jika terbang (take off) tidak ada masalah, karena jarak pandangnya bisa sekitar 700 meter. Maskapai Garuda dan Lion, aman saja terbang. Yang mau mendarat memang ada masalah,” tegasnya.
Dia memastikan, keterlambatan jadwal penerbangan tidak berpengaruh banyak pada aktivitas penerbangan di bandara SMB II Palembang. Setelah pukul 10.00 WIB, aktivitas penerbangan dan pendaratan kembali normal, meski terjadi perubahan jadwal.
“Tadi laporannya, semua penerbangan tetap dilanjutkan. Memang ada delay, tapi jadwal disesuaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Meri Rainar, salah satu penumpang pesawat Lion mengungkapkan, dirinya menjadi takut terbang dengan kabut tebal seperti itu. Namun begitu, dirinya tetap berusaha berangkat dengan pesawat.
“Tadi dengar informasinya di Bandara Soekarno-Hatta. Bagian informasi bandara mengatakan maskapai Lion mengalami keterlambatan hingga 70 menit akibat perubahan jadwal penerbangan tadi pagi yang disebabkan kabut,” ungkapnya.
“Ini kejadian kedua kalinya setelah Jumat 27 September 2014. Psawat mengalami kesulitan mendarat akibat kabut asap. Tadi pagi, satu pesawat Lion tipe 739 dengan penumpang sekitar 210 orang bertolak kembali ke Jakarta,” kata Kepala Operasional Bandar Udara Angkasa Pura II SMB II Palembang Muhammad Syahril, kepada wartawan, Jumat (3/10/2014).
Dia melanjutkan, jarak pandang di Bandara Internasional SMB II Palembang sekitar 400 meter. Hal ini yang menyebabkan satu penerbangan pesawat dengan tujuan ke Palembang, harus bertolak kembali ke Jakarta.
“Akibatnya, maskapai Lion mengulang kembali jadwal penerbangan selanjutnya, hingga terdapat selisih waktu sekitar 30 menit,” sambungnya.
Kondisi kabut asap di seputaran bandara hanya berpengaruh pada proses pendaratan pesawat. Sedang aktivitas penerbangan dengan rute Palembang-Jakarta, tidak mengalami kendala.
“Jika terbang (take off) tidak ada masalah, karena jarak pandangnya bisa sekitar 700 meter. Maskapai Garuda dan Lion, aman saja terbang. Yang mau mendarat memang ada masalah,” tegasnya.
Dia memastikan, keterlambatan jadwal penerbangan tidak berpengaruh banyak pada aktivitas penerbangan di bandara SMB II Palembang. Setelah pukul 10.00 WIB, aktivitas penerbangan dan pendaratan kembali normal, meski terjadi perubahan jadwal.
“Tadi laporannya, semua penerbangan tetap dilanjutkan. Memang ada delay, tapi jadwal disesuaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Meri Rainar, salah satu penumpang pesawat Lion mengungkapkan, dirinya menjadi takut terbang dengan kabut tebal seperti itu. Namun begitu, dirinya tetap berusaha berangkat dengan pesawat.
“Tadi dengar informasinya di Bandara Soekarno-Hatta. Bagian informasi bandara mengatakan maskapai Lion mengalami keterlambatan hingga 70 menit akibat perubahan jadwal penerbangan tadi pagi yang disebabkan kabut,” ungkapnya.
(san)