Tangkap Pencuri Mobil, Polisi Sita Pengacak Sinyal
A
A
A
DENPASAR - Bambang Susanto (33), pencuri mobil yang tertangkap di Bali, ternyata menggunakan alat pengacak sinyal (jammer) saat beraksi. Hal itu dilakukan agar sulit tertangkap.
Wakil Kepala Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana mengatakan, tersangka Bambang Susanto memiliki pengacak sinyal HP. "Kalau alatnya itu ditekan maka sinyal yang dekat dengan dia akan keputus, jadi crowded HP-nya sehingga keberadaan yang bersangkutan tidak diketahui," kata Artana di Mapolresta Denpasar, Rabu (1/10/2014).
Kata Artana, harga pengacak sinyal cukup mahal, berkisar Rp20 juta. "Makanya kami sulit melacaknya, sebab mereka punya alat yang mampu menghilangkan jejak atau membuat dia tidak terdeteksi keberadaannya. Alat ini sepertinya barang rakitan, tidak langsung dibeli. Tapi kita juga tidak tahu, yang jelas harganya mahal," jelasnya.
Sementara, Bambang mengatakan, jammer itu diberi oleh temannya yang sesama pencuri. "Saya mendapatkan alat itu dari teman saya, sudah lama alat itu saya pegang. Kalau saya membawa alat itu secara otomatis keberadaan saya tidak bisa dilacak," jelasnya.
Tapi, secanggih apa pun alat yang dipakai Bambang, pencuri mobil itu akhirnya ditangkap Polresta Denpasar pada pada 23 September 2014.
Wakil Kepala Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana mengatakan, tersangka Bambang Susanto memiliki pengacak sinyal HP. "Kalau alatnya itu ditekan maka sinyal yang dekat dengan dia akan keputus, jadi crowded HP-nya sehingga keberadaan yang bersangkutan tidak diketahui," kata Artana di Mapolresta Denpasar, Rabu (1/10/2014).
Kata Artana, harga pengacak sinyal cukup mahal, berkisar Rp20 juta. "Makanya kami sulit melacaknya, sebab mereka punya alat yang mampu menghilangkan jejak atau membuat dia tidak terdeteksi keberadaannya. Alat ini sepertinya barang rakitan, tidak langsung dibeli. Tapi kita juga tidak tahu, yang jelas harganya mahal," jelasnya.
Sementara, Bambang mengatakan, jammer itu diberi oleh temannya yang sesama pencuri. "Saya mendapatkan alat itu dari teman saya, sudah lama alat itu saya pegang. Kalau saya membawa alat itu secara otomatis keberadaan saya tidak bisa dilacak," jelasnya.
Tapi, secanggih apa pun alat yang dipakai Bambang, pencuri mobil itu akhirnya ditangkap Polresta Denpasar pada pada 23 September 2014.
(zik)