3 Spesialis Pencuri Mobil di Surabaya Dibekuk

Rabu, 01 Oktober 2014 - 09:09 WIB
3 Spesialis Pencuri...
3 Spesialis Pencuri Mobil di Surabaya Dibekuk
A A A
SURABAYA - Tiga pelaku spesialis pencurian mobil diringkus Polrestabes Surabaya. Terdiri dari tiga orang berhasil diamankan, mereka adalah Fery, asal Batam, Kepulauan Riau, Budi Setiawan, dan Imam Syafii, dari Malang.

"Fery bertugas menyamar sebagai orang yang mencari pekerjaan dengan menggunakan KTP palsu. KTP tersebut didapatkan dari tersangka Budi, yang menjadi otak dalam aksi pencurian ini," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono, kepada wartawan, Rabu (1/9/2014).

Dijelaskan dia, aksi Fery melamar pekerjaan dilakukan, pada 22 Agustus 2014. Saat itu, dia berhasil bekerja di perusahaan cathering di daerah Rungkut Surabaya.

Setelah bekerja beberapa hari, Fery berhasil membawa kabur mobil Daihatsu pikap. Kemudian dia melanjutkan aksinya pada 1 September dan berhasil bekerja di perusahaan distributor alat-alat teknik di daerah Citraland.

Setelah bekerja beberapa hari, Fery diminta untuk mengirimkan barang. Namun barang dan mobil Suzuki Futura yang digunakan untuk mengangkut barang dibawanya kabur.

Dengan berbekal KTP palsu, Fery kembali melamar pekerjaan di toko onderdil mobil di daerah Baratajaya Surabaya pada 13 September lalu. Lagi-lagi, setelah mendapat kepercayaan mengirimkan barang berupa kenalpot mobil, Fery kembali membawa kabur mobil L 300 Pick up berisikan 94 kenalpot mobil.

Oleh para korbannya, kasus ini dilaporkan ke polisi dan langsung ditindaklanjuti. Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, berhasil melacak keberadaan mereka dan langsung melakukan pengejaran.

Hasilnya, polisi berhasil menangkap mereka saat berada di kawasan Turen, Malang. Saat dilakukan pengejaran itu, mobil pikap Mitsubishi L 300 yang mengangkut sekitar 94 knalpot mobil sempat menabrak, dan akhirnya pelaku ditangkap.

“Alat-alat teknik ini dibuang dan berhasil kami amankan, namun mobilnya masih dalam pencarian. Demikian juga satu mobil CRV yang kami duga dibawa ke Jakarta,” kata Agung.

Sementara itu, Imam mengaku, mobil-mobil itu biasanya dijual dengan harga antara Rp6-10 juta saja. Sedangkan isinya dijual terpisah lagi. “Biasanya kami jual ke kawasan Lumajang,” akunya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7725 seconds (0.1#10.140)