Kaligrafi Surat Yasin Sepanjang 100 Meter Pagari PSCC

Jum'at, 26 September 2014 - 21:47 WIB
Kaligrafi Surat Yasin...
Kaligrafi Surat Yasin Sepanjang 100 Meter Pagari PSCC
A A A
PALEMBANG - Tangan kecil Aisyah menggenggam erat kain berbahan dasar katun berwarna hitam. Ada perasaan bangga yang terpancar di raut muka gadis kecil tersebut.

Aksi serupa juga dilakukan puluhan siswa sekolah dasar dan menengah pertama saat membentangkan kain bertuliskan Surah Yasin, hasil goresan tangan para kaligrafter Lembaga Kaligrafi Indonesia (LKI) Sumsel di halaman gedung Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Jumat (26/9/2014).

Tepat 24 jam sejak gong Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Internasional Sumsel 2014 dibunyikan, kaligrafi sepanjang 100 meter tersebut akhirnya rampung juga.

Koordinator Lapangan Pembuat Kaligrafi, Suryadi Ibnu menjelaskan, LKI Cendekia Faiha Sumsel berhasil menyelesaikan kaligrafi sepanjang 100 meter dengan total waktu 24 jam.

Kaligrafi ini dikerjakan oleh 18 orang yang tergabung dalam anggota Lembaga Kaligrafi Sumsel dari beberapa Kabupaten seperti Oku Timur, Musi Rawas, Lubuk Linggau, Ogan Ilir, Ogan Komering Iliri, Muaraenim, dan Kota Palembang.

Hingga akhir pembuatan, dirinya mengaku tidak menemui kendala yang berarti dan proses pengerjaan juga berjalan lancar.

"Bahkan kita cukup bangga bisa menyelesaikan kaligrafi ini kurang dari tiga hari sesuai dengan target yang ditetapkan," ujarnya disela-sela pembentangan, Jumat (24/9/2014).

Suryadi mengungkapkan, tujuan dari LKI Cendekia Faiha Sumsel untuk membuat kaligrafi Surat Yasin ini sebagai bentuk partisipasi untuk menyemarakkan kegiatan MTQ Internasional yang berlangsung di Kota Palembang, sekaligus sebagai momen awal dan batu loncatan Gerakan Kaligrafi Sumsel semakin diminati masyarakat.

Pihaknya juga tidak menyangka bahwa gelaran MTQ Internasional 2014 ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar.

Namun hal itu terbantahkan dengan melihat besarnya antusias masyarakat Sumsel dari semua golongan umur untuk menonton MTQ Internasional 2014 yang berlangsung di PSCC.

Untuk agenda selanjutnya, dia mengaku segera melakukan pameran bersama Lembaga Kaligrafi Indonesia setiap tahun pada hari-hari besar agama Islam.

Sementara, salah seorang Kaligrafter yang terlibat dalam proses pembuatan Surat Yasin ini, Abdul Gani (33) mengaku sebelum selesai, dirinya harus menjalani tahapan finishing yang mewajibkan dirinya benar-benar teliti.

"Kalau salah satu mad (tanda baca) salah, bisa salah arti. Makanya kita juga harus membersihkannya menggunakan air," ujarnya.

Menurutnya, dalam proses pembuatan, dari 17 kaligrafter, dibagi menjadi tiga penugasan. Pertama pembuatan naskah, hiasan mushaf serta dekorasi. Semua bagian ada tingkat kesulitannya masing-masing.

"Sebelum kita bergabung, masing-masing kaligrafter ada pendidikannya. Lembaga Kaligrafi Al-Quran namanya. Saya sendiri alumni pada 1998 - 2002 silam," imbuhnya.

Pria asli Palembang ini pun mengaku bangga bisa bergabung dalam even ini mengingat sangat sedikit sekali tenaga-tenaga kaligrafter yang ada di Sumsel.

"Kalau kita diberikan diklat dan kursus, saya rasa, para pengusaha dan pemilik even tidak perlu jauh-jauh lagi ke Pulau Jawa untuk mencari tenaga serupa. Banyak sekali yang tidak tahu, jika Sumsel memiliki kaligrafter handal disini," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)