Kasad Bangga Prajurit di Batam Bermental Baja
A
A
A
BATAM - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memompa semangat prajuritnya yang ada di Batam, Kepulauan Riau. Hal itu dilakukan setelah peristiwa tertembaknya empat anggota Yonif 134/TS oleh oknum Brimob.
Menurut Kasad, Selasa (23/9/2014), dia bangga melihat prajurit di Batam yang bermental baja, bermoral, dan profesional.
Kasad tiba di Batam Senin (22/9/2014) malam. Bahkan, ia rela meninggalkan pertemuan di Australia, untuk melihat keempat prajuritnya yang menjadi korban penembakan oknum Brimob, serta mencari tahu mengapa permasalahan ini bisa terjadi.
Menurut Kasad, dia mengambil langkah cepat untuk kembali ke Indonesia, sehingga ia mendatangi Batam melalui jalur laut dari Singapura. "Karena Presiden ada di luar negeri dan saya mengambil keputusan cepat untuk ke Batam," katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi saling tembak terjadi di kawasan Barelang, Minggu, 21 September 2014 malam. Suara tersebut diduga berasal dari senjata api anggota Brimob Polda Kepri dan anggota Yonif 134 Tuah Sakti yang terlibat peselisihan.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO BATAM, suara tembakan mulai terdengar sekitar pukul 21.45. Saat itu, puluhan personel dari dua kesatuan yang berbeda saling berhadap-hadapan tak jauh dari Mako Brimob. Tembakan saling sahut-sahutan memecah keheningan malam di lokasi kejadian.
Saat mau kembali ke Indonesia, kata Gatot, ia nyaris tidak mendapatkan tiket ke Indonesia, setelah mengambil jalur melalui Australia-Singapura dan dari Singapura ke Batam melalui jalur darat. "Malam tadi saya sampai Batam, saya langsung mendatangi keempat prajurit yang menjadi korban penembakan oknum Brimob Polda Kepri," katanya.
Menurut Kasad, Selasa (23/9/2014), dia bangga melihat prajurit di Batam yang bermental baja, bermoral, dan profesional.
Kasad tiba di Batam Senin (22/9/2014) malam. Bahkan, ia rela meninggalkan pertemuan di Australia, untuk melihat keempat prajuritnya yang menjadi korban penembakan oknum Brimob, serta mencari tahu mengapa permasalahan ini bisa terjadi.
Menurut Kasad, dia mengambil langkah cepat untuk kembali ke Indonesia, sehingga ia mendatangi Batam melalui jalur laut dari Singapura. "Karena Presiden ada di luar negeri dan saya mengambil keputusan cepat untuk ke Batam," katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi saling tembak terjadi di kawasan Barelang, Minggu, 21 September 2014 malam. Suara tersebut diduga berasal dari senjata api anggota Brimob Polda Kepri dan anggota Yonif 134 Tuah Sakti yang terlibat peselisihan.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO BATAM, suara tembakan mulai terdengar sekitar pukul 21.45. Saat itu, puluhan personel dari dua kesatuan yang berbeda saling berhadap-hadapan tak jauh dari Mako Brimob. Tembakan saling sahut-sahutan memecah keheningan malam di lokasi kejadian.
Saat mau kembali ke Indonesia, kata Gatot, ia nyaris tidak mendapatkan tiket ke Indonesia, setelah mengambil jalur melalui Australia-Singapura dan dari Singapura ke Batam melalui jalur darat. "Malam tadi saya sampai Batam, saya langsung mendatangi keempat prajurit yang menjadi korban penembakan oknum Brimob Polda Kepri," katanya.
(zik)