4 Ton Garam Disemai untuk Hujan Buatan di Palembang

Senin, 22 September 2014 - 19:35 WIB
4 Ton Garam Disemai...
4 Ton Garam Disemai untuk Hujan Buatan di Palembang
A A A
PALEMBANG - Sebanyak 4 ton garam disemai melalui pesawat Hercules C 130 dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk penanggulangan asap di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari operasi ini, diharapkan terjadi hujan di kawasan Kota Palembang dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Peranan TMC, dinilai efektif dalam menanggulangi kebakaran hutan karena meningkatkan intensitas hujan, meluaskan daerah hujan, dan memperpanjang durasi hujan.

Koordinator lapangan TMC Regional Sumatera, Sutrisno mengatakan, target operasi TMC adalah terjadinya hujan di kawasan Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Hari ini kita fokus penanggulangan di kawasan OKI perbatasan Lampung dan juga kota Palembang. Sebab kawasan OKI memiliki hot spot paling banyak," ujarnya disela briefing TMC, di Base Ops Lanud Palembang, Minggu (22/9/2014).

Dia mengaku, perkembangan terakhir kondisi titik api paling banyak di kawasan Kabupaten OKI berdasar data satelit Terra dan Aqua.

Diantaranya yakni Tulung Selapan sebanyak 69 titik, Pematang Panggang 3 titik, Cengal sebanyak 1 titik dan 1 titik di Lubuk Linggau.

Dia mengaku, TMC merupakan intervensi manusia pada proses pembentukan hujan di dalam awan.

Dengan intervensi ini, proses di dalam awan akan menjadi lebih efisien daripada proses berjalan secara alami.

Intervensi dilakukan dengan menginjeksikan bahan yang disebut bahan semai (seeding agent) ke dalam awan.

"Sejauh ini dari data satelit kawasan OKI tertinggi, sementara Banyuasin dan. Muba sedikit asap karena lumayan terhapus hujan. Sementara target TMC hari ini diharapkan terjadinya hujan di Palembang dan OKI," timpalnya.

Sutrisno mengaku, fokus penyemaian awan dalam TMC untuk sorties ke dua memiliki sasaran di wilayah Sumsel bagian Tenggara.

Sehingga awan yang disemai (seeding) jatuh tepat di Kota Palembang. Sehingga harapan terjadinya hujan tersebut dapat menyapu partikel asap dan udara menjadi bersih.

Dia menambahkan, untuk penyemaian garam yang dilakukan dua sorties seharinya harus mempertimbangkan arah angin dan posisi awan, dengan pola angin pada ketinggian 3.000 kaki.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8423 seconds (0.1#10.140)