Di Tangerang 6 Pengedar Ganja Dituntut Hukuman Mati

Di Tangerang 6 Pengedar Ganja Dituntut Hukuman Mati
A
A
A
TANGERANG - Enam pengedar narkoba jenis ganja dituntut hukuman mati di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. Tuntutan dilatari para pelaku memiliki ratusan kilogram ganja yang diduga akan disebarluaskan.
Plh Kasie Pidum Kejari Tangerang Diah Sri Budiyati mengatakan, keenam tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 Junto Pasal 132 Ayat 1 UU RI no 35/2009 tentang narkotika.
"Keenam tersangka dituntut pidana mati atas kepemilikan 700 kilogram ganja kering," kata Diah usai persidangan di PN Tangerang, Kamis (18/9/2014).
Dia mengatakan, kepemilikan 700 kilogram ganja terdiri dari kasus berbeda, karena dua jaringan yang berbeda pula. Untuk kasus pertama yakni dengan dua terdakwa atas nama Topan alias Roy dan Giortino Reza.
Keduanya menyimpan 250 kilogram ganja kering di dalam rumah kontrakannya di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
"Keduanya ditangkap petugas saat sedang melakukan transaksi di depan kampus Universitas Pancasila Jakarta. Diduga keduanya sebagai pemasok narkotika untuk mahasiswa dan warga lainnya," jelasnya.
Sementara untuk empat terdakwa lainnya yakni Miswan Permana, Ricky Andrean, Hari Munandar dan Lutfi Wahyudi, diketahui menyimpan sebanyak 450 kilogram ganja kering siap edar di dalam karung. Ganja ini akan disebar di wilayah Regency Tangerang.
"Keempatnya ditangkap saat berada di kawasan Bintaro Tangerang Selatan dengan membawa ganja siap edar," paparnya.
Adapun yang memberatkan para terdakwa hingga dituntut pidana mati yakni karena jumlah barang yang dimiliki begitu banyak. Lalu, terdakwa pun tidak mendukung pemerintah dalam memberantas narkotika.
"Tuntutan ini sebagai efek jera kepada para pengedar untuk tidak mengedarkan narkotika karena merusak generasi. bangsa," ujarnya.
Usai persidangan, terdakwa dan kuasa hukumnya akan mengajukan pembelaan atau pleidoi yang akan dibacakan pada sidang selanjutnya Kamis 25 September 2014.
Plh Kasie Pidum Kejari Tangerang Diah Sri Budiyati mengatakan, keenam tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 Junto Pasal 132 Ayat 1 UU RI no 35/2009 tentang narkotika.
"Keenam tersangka dituntut pidana mati atas kepemilikan 700 kilogram ganja kering," kata Diah usai persidangan di PN Tangerang, Kamis (18/9/2014).
Dia mengatakan, kepemilikan 700 kilogram ganja terdiri dari kasus berbeda, karena dua jaringan yang berbeda pula. Untuk kasus pertama yakni dengan dua terdakwa atas nama Topan alias Roy dan Giortino Reza.
Keduanya menyimpan 250 kilogram ganja kering di dalam rumah kontrakannya di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
"Keduanya ditangkap petugas saat sedang melakukan transaksi di depan kampus Universitas Pancasila Jakarta. Diduga keduanya sebagai pemasok narkotika untuk mahasiswa dan warga lainnya," jelasnya.
Sementara untuk empat terdakwa lainnya yakni Miswan Permana, Ricky Andrean, Hari Munandar dan Lutfi Wahyudi, diketahui menyimpan sebanyak 450 kilogram ganja kering siap edar di dalam karung. Ganja ini akan disebar di wilayah Regency Tangerang.
"Keempatnya ditangkap saat berada di kawasan Bintaro Tangerang Selatan dengan membawa ganja siap edar," paparnya.
Adapun yang memberatkan para terdakwa hingga dituntut pidana mati yakni karena jumlah barang yang dimiliki begitu banyak. Lalu, terdakwa pun tidak mendukung pemerintah dalam memberantas narkotika.
"Tuntutan ini sebagai efek jera kepada para pengedar untuk tidak mengedarkan narkotika karena merusak generasi. bangsa," ujarnya.
Usai persidangan, terdakwa dan kuasa hukumnya akan mengajukan pembelaan atau pleidoi yang akan dibacakan pada sidang selanjutnya Kamis 25 September 2014.
(mhd)