Tolak Bandara Kulon Progo, Warga Ancam Turunkan Kades
A
A
A
KULON PROGO - Ratusan warga Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, yang akan terdampak pembangunan bandara, mendatangi Balai Desa Glagah.
Warga minta agar sosialisasi pembangunan bandara dijadikan satu tempat. "Sosialisasi harus satu tempat, jangan di empat tempat seperti di undangan," jelas tokoh warga Sarijo, Kamis (18/9/2014).
Mereka juga minta sosialisasi tidak hanya mengundang pemilik tanah. Sebab, banyak warga yang hanya menjadi petani penggarap. Mestinya mereka juga diundang karena juga akan terdampak pembangunan bandara.
Warga yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal ini juga minta agar ada kejelasan mengenai undangan, transparansi uang kehadiran, dan masalah angket. "Banyak kejanggalan yang harus dijelaskan oleh kades. Kades harus tegas, kalau tidak bisa warga akan minta untuk turun," jelasnya.
Warga lainnya, Esti Utami, mengatakan mereka datang karena tidak ingin terpecah belah. Warga tetap akan menolak rencana pembangunan bandara di Kulon Progo. "Bandara harus gagal, kalau di Kulon Progo jangan di tanah kami," jelasnya.
Menurutnya, warga juga kecewa dengan sikap lurah yang cuek. Mestinya warga yang resah dengan pembangunan bandara di Kulon Progo, disikapi, bukan malah dibiarkan. "Kalau sudah tidak bisa mengayomi warga, bisa jadi kami akan tuntut mundur."
Warga minta agar sosialisasi pembangunan bandara dijadikan satu tempat. "Sosialisasi harus satu tempat, jangan di empat tempat seperti di undangan," jelas tokoh warga Sarijo, Kamis (18/9/2014).
Mereka juga minta sosialisasi tidak hanya mengundang pemilik tanah. Sebab, banyak warga yang hanya menjadi petani penggarap. Mestinya mereka juga diundang karena juga akan terdampak pembangunan bandara.
Warga yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal ini juga minta agar ada kejelasan mengenai undangan, transparansi uang kehadiran, dan masalah angket. "Banyak kejanggalan yang harus dijelaskan oleh kades. Kades harus tegas, kalau tidak bisa warga akan minta untuk turun," jelasnya.
Warga lainnya, Esti Utami, mengatakan mereka datang karena tidak ingin terpecah belah. Warga tetap akan menolak rencana pembangunan bandara di Kulon Progo. "Bandara harus gagal, kalau di Kulon Progo jangan di tanah kami," jelasnya.
Menurutnya, warga juga kecewa dengan sikap lurah yang cuek. Mestinya warga yang resah dengan pembangunan bandara di Kulon Progo, disikapi, bukan malah dibiarkan. "Kalau sudah tidak bisa mengayomi warga, bisa jadi kami akan tuntut mundur."
(zik)