Pencuri Helm Babak Belur Dihajar Warga
A
A
A
YOGYAKARTA - Hadi (54), pencuri helm, babak belur dihajar warga setelah tertangkap tangan saat melakukan aksinya. Dia mencuri helm di Kantor Dinas Kebudayaan DIY, Jalan Kapas, Umbulharjo, Kamis (18/9/2014) pagi.
Warga Minggiran, Mantrijeron itu ditangkap sekuriti Kantor Dinas Kebudayaan setelah aksinya terekam oleh Closed Circuit Television (CCTV). Sempat berusaha kabur, Hadi berhasil dikepung warga sekitar dan tukang pakir. Pencuri helm itu pun menjadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksi pelaku.
Emosi warga bukan tanpa alasan. Sebab, ulah pencuri helm di Kantor Dinas Kebudayaan DIY tidak hanya satu kali ini. "Dia sudah tiga kali ini mencuri helm di parkiran Kantor Dinas Kebudayaan. Semuanya terekam CCTV, tapi baru sekali ini bisa ditangkap," kata salah satu petugas sekuriti, Frans.
Frans menjelaskan, dia pertama kali melihat aksi Hadi di monitor CCTV. Kemudian dia memberitahu rekan sekuriti lainnya dan mencoba menangkap Hadi. "Saya berteriak, dia malah kabur. Tapi berhasil ditangkap warga dan langsung dihajar ramai-ramai."
Beruntung, petugas Polsek Umbulharjo yang kebetulan tengah melintas berpatroli segera mengamankan pencuri helm itu dan mencoba meredam emosi warga. Petugas lantas membawa pelaku ke Mapolsek Umbulharjo guna pemeriksaan lebih lanjut.
Hadi mengaku nekat mencuri helm karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pria yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini berdalih memerlukan tambahan uang untuk biaya anak sekolah. Dalam menjalankan aksinya, dia memakai pakaian rapi dan berkedok sebagai tamu dinas. "Saya butuh duit untuk biaya anak sekolah," kata Hadi.
Dia mengelak disebut berulang kali mencuri helm. Namun hal itu terbantahkan oleh kesaksian warga yang mengaku pernah memergoki Hadi mencuri helm di Dinas Pariwisata DIY.
"Dia sudah berulang kali mencuri helm. Pernah di Dinas Pariwisata, sempat dikejar tapi berhasil kabur," kata warga lainnya, Agus.
Hadi mengaku, helm yang dicurinya itu akan dijual di sebuah pasar barang bekas di wilayah Kota Yogyakarta. "Helmnya mau saya jual, regane sak payune (harganya selakunya)."
Warga Minggiran, Mantrijeron itu ditangkap sekuriti Kantor Dinas Kebudayaan setelah aksinya terekam oleh Closed Circuit Television (CCTV). Sempat berusaha kabur, Hadi berhasil dikepung warga sekitar dan tukang pakir. Pencuri helm itu pun menjadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksi pelaku.
Emosi warga bukan tanpa alasan. Sebab, ulah pencuri helm di Kantor Dinas Kebudayaan DIY tidak hanya satu kali ini. "Dia sudah tiga kali ini mencuri helm di parkiran Kantor Dinas Kebudayaan. Semuanya terekam CCTV, tapi baru sekali ini bisa ditangkap," kata salah satu petugas sekuriti, Frans.
Frans menjelaskan, dia pertama kali melihat aksi Hadi di monitor CCTV. Kemudian dia memberitahu rekan sekuriti lainnya dan mencoba menangkap Hadi. "Saya berteriak, dia malah kabur. Tapi berhasil ditangkap warga dan langsung dihajar ramai-ramai."
Beruntung, petugas Polsek Umbulharjo yang kebetulan tengah melintas berpatroli segera mengamankan pencuri helm itu dan mencoba meredam emosi warga. Petugas lantas membawa pelaku ke Mapolsek Umbulharjo guna pemeriksaan lebih lanjut.
Hadi mengaku nekat mencuri helm karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pria yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini berdalih memerlukan tambahan uang untuk biaya anak sekolah. Dalam menjalankan aksinya, dia memakai pakaian rapi dan berkedok sebagai tamu dinas. "Saya butuh duit untuk biaya anak sekolah," kata Hadi.
Dia mengelak disebut berulang kali mencuri helm. Namun hal itu terbantahkan oleh kesaksian warga yang mengaku pernah memergoki Hadi mencuri helm di Dinas Pariwisata DIY.
"Dia sudah berulang kali mencuri helm. Pernah di Dinas Pariwisata, sempat dikejar tapi berhasil kabur," kata warga lainnya, Agus.
Hadi mengaku, helm yang dicurinya itu akan dijual di sebuah pasar barang bekas di wilayah Kota Yogyakarta. "Helmnya mau saya jual, regane sak payune (harganya selakunya)."
(zik)