Ini Dara Cantik Peserta Kontingen PON Jabar Termuda
A
A
A
Terik sinar matahari dan angin kencang yang menerbangkan debu tidak menjadi halangan Ceces untuk tetap berlatih softball di Lapangan Lodaya Kota Bandung.
Meski posisi matahari tepat diatas kepala, dara berkulit putih itu tetap semangat melempar dan menangkap bola bersama teman satu timnya.
Ceces merupakan anggota termuda kontingen softball putri PON JABAR, walau usianya masih 17 tahun, namun semangat dan kemampuannya mampu membuat Ceces bergabung dengan team yang rata-rata umurnya berbeda sepuluh tahun dengan dia.
Selesai latihan Ceces menghampiri dan mengajak ke tempat yang lebih teduh, sambil menawarkan permen coklat rasa teh hijau, Ceces menceritakan awal kecintaannya pada softball.
Dara yang bernama lengkap Syehan Hana Rahmani ini memulai berlatih softball sejak usia sekolah dasar tepatnya kelas empat, diajak oleh kakak dan saudara-saudaranya, bungsu ini ikut bergabung latihan softball hanya untuk sekedar seru-seruan.
Kecintaanya pada Softball semakin tumbuh seiring suka duka yang dilaluinya, dengan ketekunan dan bakat yang dimiliki Ceces tidak pernah absen membela sekolah dan klubnya, Sebut saja Most Valuable Player (MVP) Piala Gubernur 2011, Best Slugger di Bulungan Cup, MVP Piala Gubernur 2012, Best Pitcher, Best Slugger, Best Hitter pada Kejuaraan yang sama, wangi prestasi pun tercium dan terpilih menjadi tim PON JABAR 2014.
Penyuka warna merah ini membagi saat-saat yang luar biasa membanggakan ketika membela Indonesia dan menang di Southern Asia, dengan sistem round robin.
"Waktu itu suasananya menegangkan banget, jadi pas ternyata kita lolos sebagai pemenang wuih bangga banget," serunya dengan antusias.
Seperti biasa di mana ada kelebihan kadang kekurangan mengikuti, dengan kesibukannya di softball Ceces harus ekstra lebih dalam pendidikan akademis.
Walau nilainya tidak pernah jelek namun usaha mengejar ketinggalan pelajaran dan porsi latihan yang keras kadang menjadikannya frustasi, tapi dengan dukungan dari Astrid Fetriana yaitu ibunya Ceces dapat kembali fokus untuk olahraga yang dicintainya.
Softball itu unik dan mengejutkan, kadang hasil akhir tidak dapat diprediksi karena memang softball diciptakan seperti itu.
Penyuka steak ini memiliki pengharapan kalau olahraga softball dapat lebih memasyarakat dan lebih maju juga struktur intern nya pun selalu menuju lebih baik.
Meski posisi matahari tepat diatas kepala, dara berkulit putih itu tetap semangat melempar dan menangkap bola bersama teman satu timnya.
Ceces merupakan anggota termuda kontingen softball putri PON JABAR, walau usianya masih 17 tahun, namun semangat dan kemampuannya mampu membuat Ceces bergabung dengan team yang rata-rata umurnya berbeda sepuluh tahun dengan dia.
Selesai latihan Ceces menghampiri dan mengajak ke tempat yang lebih teduh, sambil menawarkan permen coklat rasa teh hijau, Ceces menceritakan awal kecintaannya pada softball.
Dara yang bernama lengkap Syehan Hana Rahmani ini memulai berlatih softball sejak usia sekolah dasar tepatnya kelas empat, diajak oleh kakak dan saudara-saudaranya, bungsu ini ikut bergabung latihan softball hanya untuk sekedar seru-seruan.
Kecintaanya pada Softball semakin tumbuh seiring suka duka yang dilaluinya, dengan ketekunan dan bakat yang dimiliki Ceces tidak pernah absen membela sekolah dan klubnya, Sebut saja Most Valuable Player (MVP) Piala Gubernur 2011, Best Slugger di Bulungan Cup, MVP Piala Gubernur 2012, Best Pitcher, Best Slugger, Best Hitter pada Kejuaraan yang sama, wangi prestasi pun tercium dan terpilih menjadi tim PON JABAR 2014.
Penyuka warna merah ini membagi saat-saat yang luar biasa membanggakan ketika membela Indonesia dan menang di Southern Asia, dengan sistem round robin.
"Waktu itu suasananya menegangkan banget, jadi pas ternyata kita lolos sebagai pemenang wuih bangga banget," serunya dengan antusias.
Seperti biasa di mana ada kelebihan kadang kekurangan mengikuti, dengan kesibukannya di softball Ceces harus ekstra lebih dalam pendidikan akademis.
Walau nilainya tidak pernah jelek namun usaha mengejar ketinggalan pelajaran dan porsi latihan yang keras kadang menjadikannya frustasi, tapi dengan dukungan dari Astrid Fetriana yaitu ibunya Ceces dapat kembali fokus untuk olahraga yang dicintainya.
Softball itu unik dan mengejutkan, kadang hasil akhir tidak dapat diprediksi karena memang softball diciptakan seperti itu.
Penyuka steak ini memiliki pengharapan kalau olahraga softball dapat lebih memasyarakat dan lebih maju juga struktur intern nya pun selalu menuju lebih baik.
(ilo)