Pecah Kaca Mobil Anggota DPRD, Rp100 Juta Amblas
A
A
A
DENPASAR - Nasib sial menghampiri anggota DPRD Provinsi Bali Wayan Kariarta. Uang tunai Rp100 juta yang baru saja diambilnya, hilang dicuri saat disimpan di dalam mobil.
"Kaca kiri mobil saya dikeprok, saya baru saja ambil uang dari BCA," kata politikus PDIP Denpasar, kepada wartawan, Senin (15/9/2014).
Diterangkan, uang dalam jumlah besar itu disimpan di bawah jok mobil. Saat itu, dia sedang memarkir kendaraanya, di depan Rumah Sakit Bali Royal Hospital (BROS), Renon, Denpasar.
Saat kejadian, situasi lalu lintas di sekitar lokasi sedang ramai. Bahkan, petugas keamanan di pos keamanan, di pintu masuk RS yang berjarak sekira 15 meter dari mobil korban, tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Uang itu rencananya akan saya gunakan untuk membiayai operasi anak saya," ungkapnya.
Dia menceritakan, usai menghadiri rapat di DPRD Bali, dirinya langsung pergi ke rumah sakit. Yang membuatnya heran, pelaku bisa mengetahui dirinya membawa uang dalam jumlah besar.
"Saya menduga, pelaku sudah mengincar saya sejak keluar dari Bank BCA. Sepertinya pelaku mengetahui, saya keluar tidak membawa uang, sehingga langsung beraksi mengeprok kaca mobil dan menemukan uang di bawah jok," jelasnya.
Kendati harus kehilangan dalam jumlah besar, dia mengaku masih beruntung. Sebab, sedianya dia hendak mengambil uang Rp300 juta. USai mendapat laporan aksi keprok kaca di siang bolong, petugas Polresta Denpasar langsung melakukan penyelidikan.
Usai pengambilan gambar dan sidik jari yang menempel di badan mobil, petugas langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan. Sementara Kepala Unit Akses Control RS BROS Wayan Wirawan mengatakan, aksi itu di luar tanggung jawab RS.
"Petugas keamaan tidak bertugas memantau keamanan kendaraan yang di parkir di jalan utama di depan RS. CCTV rumah sakit juga tidak sampai memantau di luar, sehingga aksi pelaku tidak terekam CCTV," terangnya.
"Kaca kiri mobil saya dikeprok, saya baru saja ambil uang dari BCA," kata politikus PDIP Denpasar, kepada wartawan, Senin (15/9/2014).
Diterangkan, uang dalam jumlah besar itu disimpan di bawah jok mobil. Saat itu, dia sedang memarkir kendaraanya, di depan Rumah Sakit Bali Royal Hospital (BROS), Renon, Denpasar.
Saat kejadian, situasi lalu lintas di sekitar lokasi sedang ramai. Bahkan, petugas keamanan di pos keamanan, di pintu masuk RS yang berjarak sekira 15 meter dari mobil korban, tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Uang itu rencananya akan saya gunakan untuk membiayai operasi anak saya," ungkapnya.
Dia menceritakan, usai menghadiri rapat di DPRD Bali, dirinya langsung pergi ke rumah sakit. Yang membuatnya heran, pelaku bisa mengetahui dirinya membawa uang dalam jumlah besar.
"Saya menduga, pelaku sudah mengincar saya sejak keluar dari Bank BCA. Sepertinya pelaku mengetahui, saya keluar tidak membawa uang, sehingga langsung beraksi mengeprok kaca mobil dan menemukan uang di bawah jok," jelasnya.
Kendati harus kehilangan dalam jumlah besar, dia mengaku masih beruntung. Sebab, sedianya dia hendak mengambil uang Rp300 juta. USai mendapat laporan aksi keprok kaca di siang bolong, petugas Polresta Denpasar langsung melakukan penyelidikan.
Usai pengambilan gambar dan sidik jari yang menempel di badan mobil, petugas langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan. Sementara Kepala Unit Akses Control RS BROS Wayan Wirawan mengatakan, aksi itu di luar tanggung jawab RS.
"Petugas keamaan tidak bertugas memantau keamanan kendaraan yang di parkir di jalan utama di depan RS. CCTV rumah sakit juga tidak sampai memantau di luar, sehingga aksi pelaku tidak terekam CCTV," terangnya.
(san)